Gencar Lakukan Rapid Test, Ahli Epidemiologi: Hasilnya Jangan Jadi Patokan

- 3 April 2020, 18:43 WIB
ILUSTRASI rapid test virus corona Covid-19.*
ILUSTRASI rapid test virus corona Covid-19.* /ADE BAYU INDRA/PR/

Oleh karena itu, kondisi demikian harus dipahami oleh pemerintah serta masyarakat luas agar tidak menjadikan tes cepat sebagai patokan seseorang terpapar atau tidak.

Baca Juga: Disinggung Jokowi, Nadiem Makarim Paparkan 5 Strategi Tingkatkan Pendidikan Indonesia 

"Sebab diperlukan menjalani pemeriksaan lanjutan sebelum benar-benar dinyatakan negatif," katanya.

Bagi masyarakat yang hasil rapid test dinyatakan negatif, dirinya menyarankan untuk melakukan isolasi ketimbang membiarkannya berinteraksi bebas, yang nantinya dikhawatirkan menjadi positif.

"Lebih baik dia kita isolasi dulu daripada orang yang awal disebut negatif ini ternyata kemudian positif," katanya.

Akan tetapi, dirinya tetap mendukung kebijakan pemerintah perihal rapid test. Karena tes cepat tetap bisa dijadikan pemindaian awal, namun bukan patokan seseorang positif atau negatif.

Baca Juga: Simak Cara untuk Mendapatkan Token Listrik Gratis Mulai Bulan April 

"Bagi yang telah melakukan rapid test untuk melaksanakan tes lainnya guna memastikan kondisi," ucapnya.

Seperti diketahui, standar revisi empat mengenai pengendalian infeksi orang tanpa gejala juga harus melakukan tes PCR pada hari pertama dan diikuti pada hari ke-14.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x