BERITA BAIK, Tel-U dan LIPI Ciptakan Robot Disinfektan Ruang Isolasi Virus Corona

- 5 April 2020, 11:33 WIB
Robot disinfektan Buatan Telkom
Robot disinfektan Buatan Telkom /Antara

PIKIRAN RAKYAT - Tim dari Telkom University (Tel-U) berhasil membuat inovasi berupa Autonomous UVC Mobile Robot (AUMR) yakni alat yang bisa dimanfaatkan untuk desinfektan dan sterilisasi pada ruang isolasi pasien positif Virus Corona tanpa campur tangan manusia secara langsung sehingga dapat meminimalisir penularan Virus Corona.

"Robot ini rencananya akan diujicobakan di Rumah Sakit Pindad Bandung dan Wisma Atlet Jakarta," kata Rektor Telkom University Adiwijaya dalam siaran persnya seperti dikutip oleh pikiranrakyat-bekasi.com dari Antara.

Adiwijaya menyampaikan, Autonomous UVC (Ultra Violet Type C) Mobile Robot (AUMR) ini merupakan Robot AUMR pertama di Indonesia, sebelumnya alat yang serupa digunakan di beberapa negara salah satunya Denmark.

Baca Juga: Kemenkes: Bilik Disinfektan Tak Dianjurkan untuk Manusia, Bisa Timbulkan Iritasi

"Semoga alat ini bermanfaat untuk pencegahan penyebaran COVID-19 di Indonesia," ujarnya.

Dia mengatakan semakin meningkatnya kasus suspect dan positif virus corona di Indonesia, berbagai macam tindakan dilakukan oleh tim medis salah satunya adalah dengan melakukan isolasi pada suspect atau pasien positif COVID-19.

Disinfektan dan sterilisasi ruang isolasi juga sangat diperlukan untuk menghilangkan dan mengurangi kontaminasi mikroorganisme termasuk COVID-19 baik yang menempel pada benda seperti peralatan, lantai ataupun udara.

Baca Juga: Soal Pembebasan Napi, Yasonna Laoly: yang Tak Terima Sudah Tumpul Rasa Kemanusiaannya

Interaksi langsung tim medis terhadap pasien positif virus corona masih membuka peluang penularan yang sangat lebar.

Untuk mengurangi risiko penularan terhadap tim medis, diperlukan sebuah metode dan alat disinfeksi sterilisasi yang efektif secara jarak jauh (remote).

AUMR ini bekerja ketika organisme biologi terpapar sinar UV dalam kisaran 200 nm dan 280 nm, maka sinar tersebut akan diserap oleh DNA, RNA dan protein.

Baca Juga: IMF Puji Kebijakan Ekonomi Indonesia dalam Merespons Pandemi Virus Corona

Penyerapan tersebut akan menyebakan pecahnya dinding sel protein dan tentunya kematian organisme tersebut.

Penyerapan sinar UVC oleh DNA dan RNA (khususnya basa timin) diketahui menyebabkan inaktivasi untai ganda DNA atau RNA melalui pembentukan dimer timin.

Jika cukup dimer ini diproduksi dalam DNA maka akibatnya proses replikasi DNA akan terganggu dan tentunya sel tidak dapat mereplikasi.

Baca Juga: Mahfud MD Tegaskan 30.000 Narapidana yang Akan Dibebaskan Bukan Tahanan Korupsi

Adiwijaya mengatakan, robot ini nantinya dapat beroperasi hingga kurun waktu lima jam, untuk sistem kerja UVC-nya bisa berlangsung sekitar satu jam.

Kontrol terhadap robot ini bisa dilakukan dalam beberapa mode, bisa menggunakan remote control, autonomous control mode dengan melakukan line tracking atau laser range navigation.

Robot ini juga sudah dilengkapi sensor ultrasonic untuk menghindari menabrak benda di sekitarnya.

Baca Juga: Perubahan yang Akan Terjadi Setelah Pandemi Virus Corona Berakhir

Untuk biasa riset dan pengembangan, Robot AUMR ini memakan budget sekitar Rp250.000.000.

Jika dibandingkan dengan robot AUMR dari luar yang harganya mencapai 80.000 hingga 90.000 Dolar Amerika, robot AUMR ini masih begitu terjangkau.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x