PIKIRAN RAKYAT - Pascapenurunan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau dari Siaga (Level III) menjadi Waspada (Level II) pada 25 Maret 2019, aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau berfluktuasi.
Selama Januari hingga Maret 2020 aktivitas erupsi masih terjadi.
Dikutip dari situs resmi Kebencanaan Geologi oleh Pikiranrakyat-bekasi.com, menurut hasil pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), selama Januari 2020 terjadi empat kali erupsi.
Baca Juga: Cek Fakta: Perjalanan Kereta Api dari dan Menuju Jakarta Dibatalkan, Simak Penjelasannya
Pada tanggal 1, 7, dan 15 Januari menghasilkan kolom erupsi berwarna putih kelabu dengan tinggi maksimum 500 meter (m) dari atas puncak.
Sementara itu, pada tanggal 6 hingga 11 Februari 2020 terjadi rangkaian erupsi yang menghasilkan kolom erupsi berwarna putih kelabu tebal dengan ketinggian maksimum 1.000 m dari atas puncak.
Selama Maret 2020 erupsi terjadi dua kali erupsi pada tanggal 18 Maret 2020, menghasilkan kolom erupsi berwarna putih kelabu setinggi 300 m dari atas puncak.
Baca Juga: Gunung Anak Krakatau Erupsi hingga Sabtu Pagi, Masuk Waspada Level 2
Disebutkan juga saat tidak terjadi erupsi, PVMBG menyebutkan adanya embusan asap berwarna putih tipis dengan tinggi maksimum 150 m dari atas puncak.
Pada tanggal 10 April 2020 terjadi dua kali erupsi, menghasilkan kolom erupsi berwarna kelabu tebal setinggi 500 meter dari atas puncak, diikuti dengan erupsi menerus tipe strombolian.