Kisah Rohani, Dokter yang Sempat Stres Hadapi Lonjakan Pasien Virus Corona

- 30 April 2020, 03:40 WIB
ILUSTRASI virus corona.*
ILUSTRASI virus corona.* /PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - Meski sudah puluhan tahun berprofesi sebagai dokter, Rohani sempat menghadapi stres saat pertama menangani pasien yang diduga terserang Virus Corona atau COVID-19.

"Saya kelelahan, sempat demam waktu pertama kali karena mungkin stres karena (wabah) ini baru meledak. Saya demam beberapa hari batuk pilek," kata dokter spesialis paru-paru itu seperti dikutip oleh pikiranrakyat-bekasi.com dari Antara.

Virus corona menyebar cepat di Pekanbaru, yang kini sudah masuk dalam zona merah penularan COVID-19. Pasien terus mengalir ke ruang isolasi rumah sakit.

Baca Juga: Sikat Gigi Sebelum ke Luar Rumah, Efektif Cegah Penularan Virus Corona

Bersama tenaga medis lainnya, Rohani selama berjam-jam harus menjalankan tugas merawat pasien dengan mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) di tiga rumah sakit rujukan penanganan COVID-19, Rumah Sakit Syafira, Rumah Sakit Prima, dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Madani Pekanbaru.

Para tenaga kesehatan harus selalu berhubungan dengan pasien untuk memberikan perawatan maupun konsultasi. Kondisi yang demikian membuat tenaga medis seperti Rohani rentan tertular virus corona.

Berdasarkan laporan dari Ikatan Dokter Indoensia (IDI) dan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), per 28 April 2020 sudah ada 40 tenaga kesehatan yang gugur dalam tugas berat menangani COVID-19.

Baca Juga: Prajurit Serigala Tiongkok Beraksi, Ancam Dunia Agar Tak Pertanyakan Asal Virus Corona

Rohani pun pernah harus menjalani isolasi di rumah sakit sebagai pasien yang diduga terserang COVID-19.

"Saya sempat diisolasi, sempat merasakan isolasi seperti pasien lainnya," ujarnya.

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x