Berencana Antarkan Bantuan Covid-19 ke Papua, Ini Profil Pilot Wanita yang Tewas di Danau Sentani

- 16 Mei 2020, 12:01 WIB
PILOT tunggal dalam insiden jatuhnya pesawat di Danau Sentani, Joyce Lin.*
PILOT tunggal dalam insiden jatuhnya pesawat di Danau Sentani, Joyce Lin.* /New York Post/

PIKIRAN RAKYAT - Beberapa hari kebelakang telah terjadi insiden memilukan jatuhnya pesawat di Danau Sentani, Papua yang sempat menggemparkan masyarakat.

Pesawat tersebut jatuh tak lama setelah lepas landas. Usai dilakukan pencarian oleh tim SAR, ditemukan hanya ada satu penumpang yakni pilot di dalam pesawat tersebut.

Dilansir Pikiranrakyat-bekasi.com dari New York Post, pilot tersebut seorang misionaris berusia 40 tahun yang berasal dari Maryland yang tengah menjalankan misi mulia mengantarkan bantuan Covid-19 di Papua.

Wanita asal Amerika Serikat (AS) itu membawa bantuan alat tes virus corona di pesawatnya.

Baca Juga: Viral Toko Material Dijadikan Tempat Berpelukan, Pemiliknya Sebut Corona Hanya Konspirasi Farmasi 

Joyce Lin merupakan pilot Kodiak dan spesialis IT di Mission Aviation Fellowship (MAF) yang bermarkas di Idaho.

Lin berangkat dari Bandara Sentani di Jayapura pada Selasa pagi, dengan rute penerbangan ke Mamit dengan waktu tempuh sekitar satu jam.

"Dalam beberapa menit lepas landas, dia melaporkan keadaan darurat dan pesawat jatuh ke Danau Sentani. Joyce adalah satu-satunya orang di pesawat itu," menurut sebuah pernyataan dari MAF.

Saat dilakukan pencarian, Tim SAR Indonesia berhasil menemukan, namun Lin ditemukan tidak selamat.

"Tim SAR Indonesia kemudian mengonfirmasi bahwa Joyce tidak selamat dari kecelakaan itu. Staf MAF di Papua dan Jakarta bekerja sama dengan pihak berwenang dalam penyelidikan kecelakaan," katanya.

Baca Juga: Hari Ini Pelni Mulai Jual Tiket bagi Penumpang, Berikut Rute Kapal yang Beroperasi 

New York Post melaporkan bahwa berdasarkan penyataan Ahmad Musthofa Kamal, Juru Bicara kepolisian di Papua mengatakan, Lin tampaknya mengalami masalah teknis dua menit setelah lepas landas.

Ia kemudian mengirim panggilan darurat sebelum kehilangan kontak dengan kontrol lalu lintas.

Tim penyelamat menemukan tubuh jenazah, dua jam setelah kecelakaan tersebut terjadi, dan ditemukan di kedalaman sekitar 43 kaki atau 13 meter di Danau Sentani.

Lin merupakan peraih gelar sarjana dan master dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), kemudian lulus pada 2017 dari Gordon-Conwell Theological Seminary di Massachusetts.

Baca Juga: Tak Ingin Terus Dituduh, Tiongkok Izinkan Lab Wuhan Diperiksa Terkait Dugaan Kebocoran Virus Corona 

Dia bergabung dengan MAF setelah bekerja selama lebih dari 10 tahun sebagai spesialis komputer untuk agensi Kristen internasional, yang mengirimkan pasokan dasar dan misionaris ke daerah-daerah terpencil di 13 negara.

Lin yang bergabung dengan MAF pada 2017, adalah seorang pilot berpengalaman tetapi baru belakangan ini ia diberikan izin oleh MAF untuk melakukan penerbangan solo.

Misi ini membutuhkan pelatihan intensif karena medan sulit yang harus dilalui pilot.

Sebelum terjadi kecelakaan tersebut, Lin sempat memberikan kabar ke orang-orang terdekatnya, menggambarkan bagaimana ia baru saja menyelesaikan penerbangan solo pertamannya yakni mengirim pasokan ke Mamit, di mana dirinya mendarat di landasan terbang yang dibangun di sisi gunung.

Baca Juga: The Silent People, Potret 'Seram' Orang-orangan Sawah yang Mendadak Viral Usai Muncul di Google Maps 

"Bagiku, (penerbangan) solo ini adalah puncak dari perjalanan 10 tahun untuk menjadi pilot relawan," tulis Lin yang dikutip Salem News.

Lin juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah membantunya, sehingga Lin bisa menjalankan misi penerbangan tersebut.

"Begitu banyak orang telah membantuku selama rentang satu dekade untuk mencapai titik ini, dan saya sangat berterima kasih," katanya.

Lin yang dibesarkan di Colorado dan Maryland, meninggalkan kedua orang tua dan dua saudara perempuannya.

"Joyce adalah cahaya yang mencerminkan Yesus, dan dia akan sangat dirindukan," kata MAF dalam pernyataannya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah