Network
PR BEKASI - Jaringan Gusdurian memberikan tanggapan terhadap kasus penganiayaan terhadap penggiat sosial, Ade Armando.
Diketahui sebelumnya, Ade Armando yang juga salah satu dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) mengalami pengoroyokan oleh oknum massa demo.
Peristiwa itu terjadi di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta pada 11 April 2022 kemarin.
Baca Juga: Doa dan Keistimewaan 10 Hari Kedua Bulan Ramadhan, Tidak Boleh Disia-siakan
Dari video yang beredar di media sosial, Ade Armando tampak dikeroyok di tengah kerumunan massa.
Tak hanya wajahnya yang lebam dan mengeluarkan darah, Ade Armando juga nyaris dilucuti oleh oknum-oknum tersebut.
Menurut Jaringan Gusdurian, kejadian tersebut merupakan tindakan yang sangat bertentangan dengan hukum, moral, HAM, dan agama.
Baca Juga: Mengenal Sosok Anya, Putri Angkat Loid Forger dan Yor Forger di Spy x Family
Dari kasus itu, jaringan Gusdurian memberikan sikap dan mengutuk keras atas peristiwa tersebut.
Sikap ini disampaikan langsung Koordinator Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid, putri Gus Dur.
Berikut 4 sikap yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Instagram @jaringangusdurian:
Baca Juga: POPULER HARI INI: Nama Asli Buah Iblis Luffy Terungkap hingga Serangan Pedang Petih Ditertawakan
1. Mengutuk dan mengecam segala bentuk kekerasan kepada dan oleh siapapun. Kekerasan justru menutupi dan menenggelamkan aspirasi masyarakat yang dilindungi konstitusi.
2. Meminta aparat mengusut tuntas penganiayaan tersebut dan memberikan sanksi kepada pelaku sesuai undang-undang.
3. Mengimbau elite politik agar tidak melakukan provokasi dan spekulasi politik yang merusak konstitusi dan kemaslahatan bangsa hanya demi kekuasaan.
Baca Juga: Haechan NCT Dream Tunjuk Sang Ibu Sebagai Stylish, NCTZen Dibaut Tertawa oleh Aksi Mama Lee
4. Mengajak elemen masyarakat menyampaikan pendapat dengan tanpa kekerasan dan berfokus pada penyaluran aspirasi. Aksi kekerasan hanya menjauhkan substansi aksi dan menyebabkan sentimen negatif dari masyarakat.
Itulah 4 sikap yang diberikan oleh Jaringan Gusdurian terhadap kasus kekerasan yang menimpa Ade Armando.***
