Network
PR BEKASI – Indonesia mendukung inisiatif vaksin terbaru Tuberkulosis (TB) yang sedang berada di tahap pengembangan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono berharap bahwa vaksin terbaru lebih adaptif terhadap kejadian resistensi antimikroba (AMR), atau kondisi dimana virus TB mengalami perubahan sehingga kebal terhadap obat-obatan yang diberikan.
Indonesia berupaya untuk menekan resistensi antimikroba dengan cara meningkatkan kepatuhan pasien TB dalam meminum obat.
Dante juga memastikan angka kasus resistensi antimikroba di Indonesia relatif sedikit, salah satunya di Puskesmas Banguntapan 1 yang mencatat satu pasien TB resistensi obat.
Baca Juga: Black Pepper Beef Cocok Jadi Hidangan di Idul Adha, Berikut Bocoran Resepnya
“Kita melakukan edukasi dan pendekatan untuk memberikan implementasi vaksin TB terbaru, sekarang yang digunakan adalah Vaksin Bacillus Calmette Guerin (BCG), dan nanti kami gunakan vaksin TB yang lebih baik,” kata Wakil Menkes RI Dante Saksono Harbuwono saat meninjau Puskesmas Banguntapan 1 Yogyakarta, Selasa siang.
“Memang ada efek samping pada saat minum obat, tapi efek samping itu tidak lebih besar dari pada keburukannya, apabila diminum secara patuh, itu yang picu resistensi obat,” ucapnya, sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu juga melaporkan laju kasus TB nasional.
Diketahui saat ini laju kasus TB nasional berjumlah 824 ribu per tahun atau setara 301 per 100.000 penduduk, jumlah tersebut menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai angka 848.000 kasus.
