Network
PR BEKEASI - Perayaan HUT Jakarta atau Hajatan Jakarta diperingati setiap 22 Juni. Biasanya dibuka dengan pagelaran Jakarta Fair PRJ Kemayoran sebulan sebelumnya.
Penetapan tanggal tersebut memiliki sejarah yang panjang, seperti usianya yang sudah memasuki ke-495 tahun.
Dari informasi yang dikutip oleh PikiranRakyat-Bekasi.com dari laman Suku Dinas perpustakaan dan kearsipan jakarta Pusat, HUT Jakarta ditetapkan pada masa pemerintahan Wali Kota Jakarta Sudiro, periode 1953-1968.
Baca Juga: Resmi! Fabio Vieira Bergabung dengan Arsenal: Ini Adalah Tim yang Fantastis
Awal sejarahnya dimulai ketika Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen berhasil menaklukkan Jayakarta pada akhir Mei 1619.
Setelah proklamasi kemeedekaan Indonesia, Sudiro menyadari perlunya peringatan ulang tahun Jakarta yang berbeda dengan perayaan berdirinya Batavia peninggalan kolonial.
Kemudian Sudiro pun mengumpulkan beberapa ahli sejarah seperti Mohamad Yamin dan Sukanto, serta wartawan senior Sudarjo Tjokrosiswoyo.
Baca Juga: Miss Brazil Gleycy Correia Meninggal Dunia, Dokter Sampaikan Penyebabnya
Setelah semuanya berkumpul, mereka bertugas untuk mengumpulkan sejarah kapan berdirinya Jakarta yang diketahui didirikan oleh Fatahilah.
Saat itu, Sudiro berkeyakinan bahwa perisitwa berdirinya Jakarta ialah tahun 1527.
Akan tetapi, keyakinan Sudiro tidak langsung diiyakan oleh para ahli sejarah tersebut. Mereka masih mempertanyakan terkait hari, tangga, dan bulan berdirinya Jakarta.
Baca Juga: Peringkat 10 Pemimpin Terbaik di One Piece, Menempati Urutan Teratas Ternyata Wanita, Siapa?
Lalu, Sukanto menyerahkan naskah berjudul "Dari jayakarta ke Jakarta".
Sukanto menduga 22 Juni 1527 adalah hari paling dekat dengan waktu pendirian Kota Jayakarta oleh Fatahillah.
Naskah tersebut akhirnya diserahkan Sudiro pada Dewan Perwakilan Kota Sementara untuk dibahas.
Anggota dewan langsung bersidang dan menetapkan 22 Juni 1527 sebagai hari lahir Jakarta.
Baca Juga: AS Monaco Selangkah Lagi Dapatkan Minamino Dari Liverpool, Berikut Harga Transfernya
Tepat pada 22 Juni 1956, Sudiro mengajukan penetapan hari lahir Jakarta tersebut pada sidang pleno.
Sejak saat itu, tiap 22 Juni diadakan sidang istimewa DPRD DKI Jakarta sebagai tradisi memperingati hari lahir Jakarta.***
