Network
PR BEKASI - Kasus penembakan antara polisi dengan polisi di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo masih menjadi perhatian publik.
Kasus tersebut mengundang perhatian dari berbagai pihak termasuk Kementerian Politik, Hukum dan Keamanan.
Menurut Menteri Koordinator Polhukam Mahfud MD menilai kasus tersebut memiliki banyak kejanggalan.
Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Lagu Glimpse of Us – Joji, Bikin Galau Satu Dunia
Mahfud yang juga sebagai Ketua Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) berpesan kepada Sekretaris Kompolnas Benny J. Mamoto untuk ikut aktif menelisik kasus tersebut.
Hal itu, menurutnya, diperlukan guna membantu Polri dalam menangani proses kasus tersebut.
Selain itu, Mahfud juga mengapresiasi langkah Kapolri yang membentuk tim untuk guna menyelidiki perkembangan kasus.
Baca Juga: Drama Korea Anna Tayang di Mana? Simak Link Nonton dan Jadwal Tayang Episode 1 hingga Tamat
"Perkembangannya bagus juga karena selain membentuk tim, Kapolri juga sudah mengumumkan untuk menggandeng Kompolnas dan Komnas HAM, guna mengungkap secara terang kasus ini," ujar Mahfud, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Instagram @antaranewscom Kamis, 14 Juli 2022.
Diberitakan sebelumnya, kasus penembakan sesama anggota Polri terjadi di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo pada Jumat, 8 Juli 2022.
Menurut penjelasan Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, awal peristiwa itu terjadi ketika Brigadir Joshua memasuki kamar pribadi Kadiv Propam.
Baca Juga: Bacaan Doa Setelah Sholat Witir, Lengkap dalam Latin dan Terjemahan
Di dalam kamar tersebut, disebutkan bahwa terdapat istri Kadiv Propam yang sedang istirahat.
Saat ada di dalam kamar, Brigadir Joshua melakukan diduga pelecehan terhadap istri Sambo serta menodongkan pistol ke kepalanya.
Merasa diancam, istri Kadiv Propam langsung berteriak dan teriakannya terdengar oleh Bharada E.
Dari situlah kemudian peristiwa tembak menembak terjadi, kemudian Brigadir Joshua tewas tertembak.***
