PR BEKASI - Muncul jenis baru vaksin Covid-19 yang dapat dihirup (Inhalasi) selain disuntik di lengan.
Jenis vaksin Covid-19 dihirup ini pertama kalinya di dunia dan telah disetujui penggunaanya.
Nama vaksin Covid-19 yang dihirup disebut sebagai Convidecia Air yang dibuat oleh perusahaan CanSinoBIO.
Tidak banyak negara yang menggunakan vaksin hirup Convidecia Air sebagai acuan untuk melawan berbagai varian virus Corona.
Namun China memberanikan diri sebagai negara pertama menggunakan vaksin Covid-19 dihirup ini.
Semetara itu, vaksin hirup Convidecia Air memiliki berbagai keunggulan untuk melawan Covid-19.
Pertama, respon imun diharapkan lebih tinggi di saluran napas dan paru-paru untuk keunggulan dari vaksin ini.
Baca Juga: Big Mouth Episode 13 Beda Jam Tayang di MBC dan Disney Plus, Jadwal Terbaru dan Link Nonton di Sini
Diketahui jika tempat utama virus penyebab Covid-19 menginfeksi dan membuat penyakit dimulai di saluran pernapasan dan kemudian di paru-paru.
Kedua, muncul sel imun memori di bagian dalam (mukosa) saluran napas dan paru-paru.
Terakhir keunggulan lainnya diharapkan dapat mencegah penularan Covid-19 dengan cepat.
Hal itu karena vaksin ini masuk melalui lokasi virus Covid-19 menginfeksi pertama kali yaitu lewat saluran pernapasan.
Lalu bagaimana dengan kemampuan vaksin Covid-19 dihirup?
Dikonfirmasi jika 18-30 kali lebih tinggi kadar antibodi terhadap virus penyebab Covid-19 yang dihasilkan saat diberikan sebagai booster.
Baca Juga: Cara Daftar KWANGYA Club, Aplikasi yang Baru Dirilis SM Entertainment
Selain itu, 95 persen orang yang mendapat vaksin Convidecia Air memiliki antibodi termasuk melawan Omicron.
Lantas amankah pengguna vaksin Covid-19 dihirup Convidecia Air? simak penjelasnnya dikutip PikiranaRakyat-Bekasi.com dari Instagram @dradamprabrata.
Berdasarkan uji klinis yang sudah dilakukan menyebut jika tidak ada efek samping serius terkait penggunaan vaksin Covid-19 dihirup.
Namun, masih perlu dilakukan penelitian lebih jauh terkait dengan efek jangka panjang penggunaan vaksin ini.
Dikonfirmasi penelitian untuk efek samping jangka panjang dari jenis vaksin yang dibuat perusahaan CanSinoBIO masih berjalan hingga saat ini.***