PR BEKASI – Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI), Ferdinand Hutahean menilai sangat tidak layak jika khalayak ramai menyalahkan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahja Purnama alias Ahok terkait kerugian Rp11 triliun pada semester pertama tahun 2020.
Menurutnya, kerugian tersebut diakibatkan karena dampak pandemi COVID-19 yang menyebabkan penjualan Pertamina sempat anjlok hingga 60 persen.
"Tak mungkin kita berharap hasil positif di tengah kondisi pasar lesu seperti ini," kata Ferdinand seperti dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI, Rabu, 26 Agustus 2020.
Baca Juga: Dituding Bangkrut karena Telat Bayar Tagihan Listrik, Ustaz Riza Muhammad: Ibu Saya Sampai Sakit
Lebih jauh, Ferdinand mengungkapkan, seharusnya Pertamina diapresiasi karena masih mampu menjaga keberlangsungan korporasi dan tidak berdampak pada karyawan.
Bahkan menurutnya, perseroan yang dipimpin Nicke Widyawati sebagai dirut itu masih aktif membantu penanggulangan COVID-19 bersama pemerintah.
"Bahkan negara-negara yang maju ekonominya saja sudah menyatakan resesi," katanya.
Namun, berbeda dengan Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mulyanto menyatakan bahwa Basuki Tjahja Purnama layak untuk dicopot.