Wanita di Surabaya Jadi Korban Penganiayaan Diduga Anak Pejabat DPR, Ini Kronologi Kasusnya

- 6 Oktober 2023, 14:03 WIB
Ilustrasi penganiayaan. Wanita di Surabaya tewas di basement Blackhole KTV, pelaku diduga anak pejabat DPR.
Ilustrasi penganiayaan. Wanita di Surabaya tewas di basement Blackhole KTV, pelaku diduga anak pejabat DPR. //Pixabay/ninocare

PATRIOT BEKASI - Nasib nahas menimpa seorang wanita berinisial DSA di Surabaya, Jawa Timur, di mana dia dilaporkan tewas akibat penganiayaan yang dilakukan terduga kekasihnya berinisial R di Blackhole KTV.

Menurut pernyataan dari kuasa hukum keluarga korban, Dimas Yemahura, D diajak oleh R untuk ikut karaoke di Blackhole KTV.

Namun, insiden penganiayaan yang dilakukan oleh R terjadi pada Rabu dini hari, pelaku yang diduga anak pejabat DPR RI itu menendang dan memukuli DSA sekita jam 12.00 WIB pada Rabu, 4 Oktober 2023.

Baca Juga: Jujutsu Kaisen 239 Spoiler: Domain Unik Higurama Hiromi, dengan Kekuatannya Sang Pengacara Bakal Hukum Sukuna

"Jadi sempat terseret dan di tangan kanannya ada bekas ban mobil. Diduga dilindas tangan kanannya," ujar kuasa hukum DSA.

Aksi penganiayaan oleh R ke wanita 29 tahun tersebut diinformasikan terjadi di room karaoke Blackhole KTV.

Nahasnya, Dimas mengatakan bahwa tindakan kekerasan R itu disaksikan oleh teman-teman mereka, tetapi diduga tidak ada yang berusaha menolong DSA dari penganiayaan pelaku.

Lebih lanjut, pertengkaran antara sepasang kekasih itu berlanjut hingga ke parkiran.

Sesampainya di lokasi parkir, R tidak berhenti menganiaya korban, dia dilaporkan malah makin brutal dengan menyeret DSA.

Bahkan, pelaku juga melindas tangan korban dengan mobil. Bekas ban mobil pun tercetak di tangan korban saat jenazahnya diperiksa.

"Jadi (DSA) sempat terseret, dan di tangan kanannya ada bekas ban mobil. Diduga (DSA) dilindas pelaku di bagian tangan kanannya itu," tutur Dimas pada 5 Oktober 2023.

Tindakan kekerasan yang diterima korban pun membuatnya tidak berdaya hingga terkapar, tetapi aksi tak berperikemanusiaan R tak berhenti, dia menggotong tubuh korban dan memasukannya ke bagasi mobil.

Saat dianiaya itu, korban sempat mengirimkan pesan suara yang berisi keluhannya dan bukti tersebut telah disimpan oleh kuasa hukum serta diserahkan ke polisi.

Dimas membeberkan dalam pesan suara tersebut korban menyatakan dia tidak memahami apa salahnya hingga menerima perlakuan seperti itu oleh R.

Terkait kasus yang ditanganinya ini, Dimas mengharapkan polisi dapat memproses hukum secara adil.

Di sisi lain, polisi dikatakan oleh Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono masih mendalami kasus tersebut.

Saat ini, Hendro mengatakan pihaknya masih menantikan hasil otopsi jenazah korban guna memastikan penyebab korban tewas.

"Saat ini masih dilakukan autopsi, kita tunggu nanti. Mohon doanya terkait apa penyebab kematian korban bisa terkuak," katanya.***

Editor: M Hafni Ali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah