Tingkatkan Kepercayaan Wisatawan di Masa Pandemi, Kemenparekraf Lakukan Gerakan BISA dan GPM

- 7 September 2020, 10:12 WIB
Gerakan Pakai Masker untuk meningkatkan kepercayaan wisatawan pada Indonesia./ANTARA/Biro Kemenparekraf
Gerakan Pakai Masker untuk meningkatkan kepercayaan wisatawan pada Indonesia./ANTARA/Biro Kemenparekraf /

 

PR BEKASI - Sebagai bentuk adaptasi kebiasaan baru dalam berwisata di tengah pandemi Covid-19, Indonesia melakukan Gerakan Pakai Masker (GPM) dan Gerakan Bersih, Indah, Sehat, Aman (BISA) yang diterapkan di berbagai destinasi wisata.

GPM dan Gerakan BISA ini telah diselenggarakan di lebih dari 38 kabupaten/kota di Indonesia. Untuk wilayah Jawa Timur, gerakan ini dilakukan di tiga kota yakni Malang, Banyuwangi, dan Probolinggo.

Dalam penyelenggaraanya, kedua gerakan tersebut melibatkan berbagai stakeholder, untuk meyakinkan wisatawan bahwa destinasi pariwisata di Indonesia telah siap dengan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Bacawabup Dikabarkan Positif COVID-19, Pendaftaran Bapaslon Pikada Kabupaten Dompu Diperketat

Hal tersebut dinilai akan semakin meningkatkan kepercayaan wisatawan kepada Indonesia yang aman untuk dikunjungi.

"Saat ini kita memasuki adaptasi kebiasaan baru. Jadi, kita harus siap dengan 3M, yaitu menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, termasuk saat berwisata," kata Deputi Kebijakan Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) Kurleni Ukar, Minggu, 6 September 2020, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Selain itu, dua gerakan tersebut dibuat juga untuk menumbuhkan kepercayaan wisatawan dalam dan luar negeri bahwa destinasi wisata di Indonesia telah menjalankan protokol kesehatan dengan baik.

Baca Juga: Topan Haishen Menerjang Jepang, Pemerintah Evakuasi Jutaan Penduduk demi Hindari Korban Jiwa

Menurut Kurleni, kebersihan dan kesehatan merupakan faktor utama yang mesti dihadirkan pada seluruh destinasi wisata di Indonesia. Sehingga, wisatawan akan merasa aman dan nyaman saat melakukan kunjungan wisata ke Indonesia.

"Ini kita lakukan untuk membantu para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak Covid-19, sekaligus memberikan kepercayaan kepada wisatawan untuk datang ke destinasi," kata Kurleni.

Untuk itu, Kurleni meminta kepada stakeholder pariwisata untuk membangun destinasi wisatanya sesuai standar protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah.

Baca Juga: 'Petualangan Sherina' Dibuat Ulang, Warganet Dibuat Tidak Sabar

Dirinya juga mengimbau, agar pengelola destinasi, pemangku kepentingan, dan masyarakat untuk selalu menjalankan 3M, sebagai kebiasaan baru dan wajib dijalankan.

Melalui gerakan ini, dia berharap pariwisata Indonesia dapat pulih, dan kondisinya menjadi lebih baik lagi.

Masyarakat juga diharapkan dapat betul-betul menyadari pentingnya GPM dan Gerakan BISA, bagi keberlangsungan ekonomi masyarakat dan keberlanjutan pariwisata Indonesia.

"Harapannya, gerakan ini terus diterapkan menjadi kebiasaan sehari-hari, dan menjadi satu upaya gotong royong dan bersinergi menerapkan protokol kesehatan," tutur Kurleni Ukar.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah