PR BEKASI - Di Daerah Istimewa Yogyakarta, kasus pasien meninggal akibat Covid-19 hingga 6 September 2020 mencapai 45 orang bersdasarkan data Statistik Google.
Baru-baru ini kawasan Malioboro, Yogyakarta sebagian Pedagang Kaki Lima (PKL) harus diliburkan. Pasalnya, di kawasan itu terdapat salah satu PKL yang meninggal dunia setelah terkonfirmasi positif Covid-19.
Menyadur PikiranRakyat-Bekasi.com dari RRI, Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, satu PKL yang terpapar Covid-19 itu terkonfirmasi berdasarkan hasil swab pada tanggal 4 September lalu.
Baca Juga: Ketua DPRD Lebak Tewas Misterius di Hotel, DPC Gerindra Sebut Dindin Kelelahan: Bukan karena Jantung
Menurutnya, pedagang tersebut masih aktif berjualan dari pagi sampai malam pada 20-26 Agustus, namun pada tanggal 27 Agustus tidak berjualan karena mengalami demam, lemas serta batuk.
"Tanggal Satu September periksa di Puskesmas, tanggal Dua dibawa ke rumah sakit. Rapid hasil reaktif kemudian dilakukan swab dan tanggal Empat September keluar konfirmasi Positif, namun pedagang tersebut meninggal sore harinya dan di makamkan malam hari itu juga di Kulonprogo," kata Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi, Minggu, 6 September 2020.
Pasca-meninggalnya pedagang itu, langkah blocking dan tracing dilakukan sejak Sabtu, 5 September 2020 kepada PKL, terutama di zona 3 dengan diliburkannya 8 PKL yang berdekatan dengan PKL tersebut.
Baca Juga: Tingkatkan Kepercayaan Wisatawan di Masa Pandemi, Kemenparekraf Lakukan Gerakan BISA dan GPM