Kades Hoho Viral Karena Tato di Tubuhnya, Kemendagri: Pejabat Negara Harus Hindari Simbol Negatif

- 13 September 2020, 12:12 WIB
Hoho Kades bertato pimpin desa Purwasaba./instagram.com /@instambanjarnegara/
Hoho Kades bertato pimpin desa Purwasaba./instagram.com /@instambanjarnegara/ /

“Saat kelas 2 mau naik ke kelas 3 SMA, dulu tatonya kecil soalnya ngumpet-ngumpet takut ketahuan orangtua. Pas ketahuan saya dimarahin habis-habisan,” ungkap Hoho.

Meskipun dipenuhi tato, hal tersebut tidak mempengaruhi kepercayaan masyarakat kepada dirinya. Pada pemilihan Desa Purwasaba tahun lalu, Hoho meraih kemenangan mutlak atas dua calon lainnya.

Warga desa Purwasaba pun tidak mempermasalahkan memiliki seorang kades yang bertato.

Baca Juga: Bisa Ungkap Informasi Lebih, Kominfo Imbau Masyarakat Berhati-hati dalam Penggunaan Data Pribadi

“Biasa saja lah, masalah tato itu kan luas bukan hanya pak Kades yang pasang, yang penting desanya aman dan maju. Kalau pertemuan juga ramah dan memperhatikan masyarakat,” tutur Sutarno, salah satu warga Purwasaba.

Menurutnya, yang terpenting adalah komitmen Kepala Desa untuk memakmurkan dan mensejahterakan warganya.

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Bahtiar pun angkat bicara terkait Kepala Desa yang viral tersebut.

Baca Juga: Runner’s high, Sensasi Euforia Saat Berlari Mirip Kasus Kecanduan Obat Terlarang

“Tato memang seni sekarang, tapi kalau pejabat negara harus menghindari simbol yang bisa dipersepsikan negatif oleh masyarakat,” ungkapnya, Minggu, 13 September 2020.

Meskipun telah viral, dia menyarankan agar tato tersebut sebaiknya dihapus, dan kades fokus membangun desa.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x