Strategi Pembangunan Kesehatan Diubah, MPR: Pemerintah Semakin Sadar Bahwa Pencegahan itu Mahal

- 28 September 2020, 21:49 WIB
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat.
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. /ANTARA

PR BEKASI – Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengkritisi langkah pemerintah dalam mengubah strategi pembangunan kesehatan.

Perubahan strategi yang dilakukan pemerintah dengan mengubah langkah kuratif menjadi promotif. Hal tersebut bertujuan untuk mewujudkan peningkatan kualitas kesehatan yang harus diimbangi implementasi yang efektif, efisien, dan konsisten.

“Langkah pemerintah ke depan untuk mengubah strategi pembangunan kesehatan dari kuratif menjadi promotif patut didukung. Namun harus dicermati pada tataran implementasinya,” kata Lestari Moerijat dalam keterangannya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara pada Senin, 28 September 2020.

Baca Juga: Berani Kritik Pedas di Sidang PBB, Indonesia Juga Punya Sejarah Manis Libas Vanuatu Secara Telak 

Lestari Moerijat atau yang akrab dengan sapaan Rerie itu menanggapi pernyataan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy.

Muhadjir Effendy mengatakan bahwa saat ini pemerintah mulai mengubah strategi pembangunan kesehatan dengan lebih mengutamakan langkah promotif sebagai upaya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.

Rerie juga menambahkan, sebaik apa pun program dan strategi pembangunan namun kalau tanpa pelaksanaan dan pengawasan yang baik, maka akan sia-sia.

Menurutnya, pandemi COVID-19 yang dihadapai Indonesia saat ini, memberikan peringatan bagi semua pihak, termasuk pemerintah bahwa kesehatan itu sangat mahal.

Baca Juga: PT KAI Ulang Tahun ke-75, Erick Thohir: Presiden Minta Kita Bajak Momentum Krisis 

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x