TNI Rayakan HUT ke-75, Pengamat Militer: Kuasai Senjata Biologi dan Pertahanan Negara

- 5 Oktober 2020, 10:12 WIB
Pengamat militer dan intelijen, Susaningtyas NH Kertopati./ANTARA/
Pengamat militer dan intelijen, Susaningtyas NH Kertopati./ANTARA/ /

 

PR BEKASI - Seiring perkembangan zaman, teknologi telah digunakan untuk berbagai kepentingan, mulai dalam hal perekonomian, perindustrian, komunikasi, dan hingga kekuasaan.

Tidak bisa dipungkiri pengetahuan dan teknologi saat ini juga digunakan dalam dunia militer memasuki perkembangan senjata tempur berisiko seperti senjata biologi hingga nuklir.

Pengetahuan terhadap senjata mematikan ini penting untuk setiap negara mengetahui dan mengantisipasinya agar dapat mempertahankan kedaulatan negaranya masing-masing.

Baca Juga: Bagikan Kisahnya Tangani Pasien, Dokter Wisma Atlet Ungkap Rahasia Agar Cepat Sembuh dari Covid-19

Karena itu pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Kertopati atau akrab disapa Nuning ini mengharapkan TNI dapat meningkatkan kemampuan dan persenjataan dalam menghadapi ancaman hibrida.

"Melalui peringatan HUT ke-75 ini, TNI diharapkan segera meningkatkan kemampuan dan persenjataannya untuk menghadapi ancaman CBRN (chemical, biology, radiation, and nuclear). Ini dikenal sebagai ancaman hibrida dan telah mengubah perspektif ancaman di masa mendatang," ujar Susaningtyas seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Karena itu, ancaman hibrida yang memiliki risiko dengan skala tinggi tersebut dipelajari agar di kemudian waktu dapat secara cepat untuk dideteksi dan ditangkal.

Baca Juga: Tujuh Bulan Covid-19 di Indonesia, P2PTM Kemenkes RI Berikan Tips Kelola Stres

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x