PR BEKASI – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta setiap pemangku kepentingan termasuk masyarakat untuk mengantisipasi fenomena cuaca La Nina dengan memanfaatkan data meteorologi sehingga dapat melakukan mitigasi bencana secara seksama.
Hal ini dikatakan oleh Deputi Pencegahan BNPB, Lilik Kurniawan dalam webinar bertema "Fenomena La Nina apa yang harus dilakukan?", Minggu, 11 Oktober 2020,
Ia mengatakan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah menyuplai berbagai data prakiraan cuaca yang dapat diakses publik. BNPB juga memiliki aplikasi InaRisk yang memetakan bencana di berbagai daerah di Indonesia.
Baca Juga: Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Kota Bekasi Hari Ini, Senin 12 Oktober 2020
"Kita dapat memanfaatkan data Meteorologi dari BMKG untuk menghadapi La Lina ini," kata Lilik dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kantor berita Antara.
Data yang tersedia, kata dia, dapat dimanfaatkan pemerintah dan publik untuk merencanakan berbagai hal sehingga la nina yang ada di depan mata tidak menimbulkan kerugian besar baik secara materi maupun non materi.
Adapun La Nina merupakan fenomena alam yang menyebabkan curah hujan di suatu kawasan turun dalam intensitas yang berlebih. Jika tidak diantisipasi dengan baik maka dapat memicu bencana hidrometeorologi yang tak jarang merugikan.
Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik di Bekasi Senin 12 Oktober 2020, Anda di Wilayah Ini Akan Terdampak
Lilik mengatakan, la nina dapat memicu bencana alam sehingga berbagai fasilitas publik yang rentan agar diperhatikan ketahanannya. Tidak kalah penting juga adalah perlu ada antisipasi untuk ketahanan pangan masyarakat, baik di tingkat pusat maupun daerah.