Modal Bagus 4 Partai Jelang Pilkada 2020, Hasil Survei Elektabilitas: Semua Parpol Cenderung Turun

- 16 Oktober 2020, 19:03 WIB
Hasil survei elektabilitas dari Indobarometer terhadap sejumlah parpol.l
Hasil survei elektabilitas dari Indobarometer terhadap sejumlah parpol.l /Antara

PR BEKASI - Senin, 5 Oktober 2020 pekan lalu, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) baru saja mengesahkan salah satu Undang-undang yang memicu kontroversi, yakni Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Dinamika partai politik pada pengesahan UU Cipta Kerja diwarnai oleh penolakan dua partai politik yakni PKS dan Partai Demokrat serta satu yang memberikan menyetujui dengan catatan yakni PAN. Sedangkan yang lain menyetujui.

Sementara itu, menjelang Pilkada 2020, koalisi antarpartai maupun pertarungan yang terbentuk di daerah ternyata turut mempengaruhi hasil survei elektabilitas setiap partai politik.

Baca Juga: Patut Ditunggu, Menaker Sebut Tenaga Honorer Akan Terima Subsidi Gaji Akhir Oktober 2020 Mendatang

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Indometer menunjukkan elektabilitas sejumlah partai politik mengalami penurunan, namun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra justru mengalami peningkatan.

"Elektabilitas partai politik mengalami penurunan. Hanya empat parpol yang naik yaitu PDIP, Gerindra, PKS, dan PSI," kata Direktur Eksekutif Survei Indometer Leonard SB dalam siaran persnya, di Jakarta, Jumat 16 Oktober 2020.

PDIP masih tetap unggul dengan elektabilitas 31,6 persen, naik dari 26,8 persen dari survei Juli 2020.

Gerindra menyusul di urutan kedua, dengan kenaikan dari 14,1 persen menjadi 14,4 persen. Koalisi strategis yang dibangun oleh PDIP dan Gerindra di sejumlah daerah mampu meraup posisi dominan sehingga belum tergoyahkan oleh parpol-parpol lain maupun yang ada di luar pemerintahan.

Baca Juga: Masuki Musim Hujan, Simak Tips Mengendarai Mobil dalam Cuaca Buruk

Menurut Leonard, di antara parpol oposisi hanya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang naik elektabilitasnya dari 4,9 persen menjadi 5,7 persen. Sementara itu Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang belum memiliki keterwakilan di Senayan bergerak naik dari 4,4 persen menjadi 4,8 persen.

"Hampir semua parpol lainnya di kubu pemerintah menurun elektabilitasnya," kata Leonard.

Pada peringkat ketiga Golkar turun dari 8,2 persen menjadi 8,0 persen. Lalu ada PKB (5,4 persen menjadi 5,1 persen), Nasdem (4,2 persen menjadi 3,6 persen), dan PPP (2,1 persen menjadi 1,9 persen).

Sementara parpol di luar pemerintah lainnya, kata dia, juga menurun, yaitu Demokrat (3,9 persen menjadi 3,2 persen) dan PAN (2,3 persen menjadi 1,1 persen).

Baca Juga: Kecanduan Media Sosial, Peneliti Sebut Remaja Perempuan Cenderung Tidak Bahagia

"PAN makin anjlok setelah pendirinya Amien Rais resmi keluar dan membentuk parpol baru, Partai Ummat," ucapnya.

Selebihnya parpol-parpol papan bawah, yaitu Perindo (0,7 persen menjadi 0,5 persen), Hanura (0,3 persen menjadi 0,4 persen), dan Berkarya (0,4 persen menjadi 0,3 persen).

PKPI, PBB, dan Garuda masing-masing 0 persen dan sisanya tidak tahu/tidak menjawab (22,2 persen/19,4 persen).

Survei Indometer dilakukan pada 25 September-5 Oktober 2020 melalui sambungan telepon kepada 1.200 responden dari seluruh provinsi yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error sebesar 2,98 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x