Meski demikian, dia mengatakan, Kemensos bersama intansi terkait juga tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap sejumlah daerah rawan bencana banjir dan longsor.
Di antara kawasan itu, yakni sepanjang daerah aliran sungai-sungai besar di Jawa, seperti Sungai Ciliwung, Sungai Cisadane, Sungai Citarum, Sungai Begawan Solo, termasuk Sungai Kapuas di Kalimantan, dan sejumlah kawasan lain, di seluruh pelosok tanah air.
Baca Juga: Lahan Parkir Mal Senayan City Terbakar Dahsyat, Diduga Berasal dari Korsleting Listrik
Untuk meningkatkan kesiapsiagaan, Kemensos telah menjalin koordinasi dengan instansi terkait.
Salah satunya dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Selain itu, oihaknha juga sudah menjalin kerjasama dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), TNI AD, khususnya Korps Komando Pasukan Khusus (Kopassus), dan sebagainya.
Baca Juga: Sentil Jokowi Soal Pembangunan 'Jurassic Park', Fiersa Besari: Manusia aja Dicuekin, Apalagi Komodo
“Jadi penanganan bencana ini sifatnya memang sinergi antar-lembaga. Kami telah menggelar rapat-rapat koordinasi, terutama dengan dinas sosial termasuk Dinas Sosial DKI Jakarta,” katanya.
Sementara, rapat koordinasi makin intensif dilakukan didasari alasan untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana dan longsor sejalan dengan makin tingginya curah hujan pada bulan-bulan mendatang yang didorong oleh fenomena La Nina.
Mengutip prakiraan cuaca BMKG, Syafii mengatakan bahwa saat ini telah terjadi fenomena La Nina.
Editor: Puji Fauziah
Sumber: ANTARA