PPP Bajak Sandiaga Uno dari Gerindra, Pengamat Sebut Bukan Karena Krisis Kader Apalagi Finansial

- 28 Oktober 2020, 15:57 WIB
Wirausaha dan politisi Gerindra, Sandiaga Uno.
Wirausaha dan politisi Gerindra, Sandiaga Uno. /Pikiran-rakyat.com

PR BEKASI - Nama Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno masuk dalam bursa calon pemilihan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Rencananya, pemilihan tersebut akan dilakukan dalam Muktamar IX PPP pada akhir Desember 2020 mendatang.

Diketahui, selain Sandiaga Uno, ada lima nama lain yang ikut masuk dalam bursa calon Ketua Umum partai berlambang Ka'bah pada periode mendatang.

Baca Juga: Cek Fakta: Timses Gibran Rakabuming Dikabarkan Aniaya Seorang Wanita dan Menyekapnya di Hotel

Namun, Sandiaga Uno digadang-gadang jadi calon terkuat, karena dinilai potensial dan juga dikenal sebagai salah satu tokoh berpengaruh di Indonesia.

Meski demikian, muncul dugaan jika PPP tengah mengalami krisis kader dan krisis finansial, karena berani membajak Sandiaga Uno dari Gerindra.

Seperti yang diketahui, selain seorang politikus, Sandiaga Uno juga dikenal sebagai seorang pengusaha yang sukses.

Baca Juga: Cek Fakta: Habib Rizieq Shihab Dikabarkan Jadi Tukang Pencuci Piring di Arab Saudi

Menanggapi hal tersebut, Pengamat Politik dan Pemerintahan Universitas Indonesia (UI) Ade Reza Hariyadi mengatakan, meski membajak Sandiaga Uno dari Gerindra, PPP dinilai tidak mengalami krisis kader apalagi krisis finansial, seperti asumsi banyak orang.

"Saya kira PPP ini partai yang punya jejak historis panjang, kemudian punya basis konstituen yang loyal, dan ketiga punya semacam mainstream politik yang juga cukup kuat ya," kata Ade Reza Hariyadi, Rabu 28 Oktober 2020, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI.

Ade menilai, ketiga aspek tersebut tentu menjadi modal bagi PPP untuk percaya diri, bahwa tidak akan mengalami krisis kader.

Baca Juga: Diundang Makan Siang dengan Cawalkot Surabaya, Pengamat: Ada Indikasi Risma Menyalahgunakan Wewenang

"Sehingga jika terjadi pergantian kepemimpinan partai, mereka punya sumber daya dari internal yang cukup memenuhi kebutuhan politik mereka," kata Ade.

Terkait alasan kekurangan sumber finansial, Ade menilai kurang pas, mengingat PPP saat ini menjadi partai yang berada di lingkaran kekuasaan.

"PPP hari ini merupakan bagian dari kekuasaan, tentu ini biasanya berbanding lurus dengan akses visibilitas terhadap berbagai macam sumber daya suatu partai politik, termasuk sumber daya keuangan," kata Ade. 

Baca Juga: Khawatir Jadi Polemik, Waketum Gerindra Sarankan Jokowi Beli Sepeda Lipat Pemberian Daniel Mananta

Ade kembali menegaskan, berada di dalam lingkaran pemerintahan seharusnya membuat PPP patut percaya diri.

"Sekali lagi alasan itu sebetulnya cukup kuat untuk menjadikan warga PPP percaya diri bahwa mereka punya hal-hal yang diperlukan dalam rangka mengembangkan partai dan melakukan pergantian pucuk pimpinan," kata Ade.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x