Perlakukan Pemain Asing dengan Tidak Profesional, Persiraja Banjir Kritik dari Waganet

19 Juni 2021, 11:20 WIB
Sebuah rekaman video memperlihatkan peserta Liga 1 Persiraja Banda Aceh memperlakukan empat pemain asing secara tidak profesional. /Instagram/@footbal.noise


PR BEKASI – Sebuah video yang memperlihatkan klub peserta Liga 1 Persiraja Banda Aceh memperlakukan empat pemain asingnya secara tidak professional viral di kalangan warganet.

Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @football.noise tersebut memperlihatkan para pemain asing Persiraja tersebut sedang meminum kopi dengan gelas bekas air mineral di sisi lapangan latihan.

Tampak juga mimik wajah dari para pemain asing Persiraja tersebut seperti kebingungan melihat situasi yang sedang terjadi.

Yang lebih parah lagi, tampak seorang yang diduga sebagai salah satu official Persiraja sedang menuangkan kopi dari kantong plastik kepada pemain asing tersebut.

Baca Juga: Atlet Indonesia Dapat Gelar Pahlawan Nasional? Menpora Berkaca dari Pengalaman Markis Kido

Bahkan, official Persiraja tersebut menyebut meminta para pemain asing tersebut untuk tidak khawatir meminum kopi tersebut.

No problem, good for stamina,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari unggahan akun Instagram @football.noise, Sabtu, 19 Juni 2021.

Akun Instagram yang mengunggah video tersebut kemudian mengkritik fasilitas Persiraja Banda Aceh sebagai klub peserta Liga 1 karena tidak sesuai dengan liga yang syarat klubnya harus bersifat profesional.

Persiraja ini udah promosi ke liga 1 tapi standar pengelolaan nya masih level liga 3 atau tarkam. Apa gak malu kalian? Mau ngomong kasar entar dikira hate speech,” katanya.

Baca Juga: Menpora Upayakan Peraih Medali Emas Olimpiade Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Berkaca dari Kasus Markis Kido

@football.noise juga meminta PSSI untuk lebih ketat lagi melakukan verifikasi kepada klub peserta Liga 1 sesuai dengan standar AFC agar tidak terjadi hal memalukan seperti itu lagi.

Verifikasi sesuai standar pihak AFC (Supporting, Facility, Managerial, Financial and legal). PSSI ini terlalu baik hati dan kasihan pada klub klub kolot. Jadi klub pada ndablek,” katanya.

Bodo amat lah mau daerah mana aja, ibarat mau liganya full dari klub pulau NTT semua gak masalah asal sesuai standar Verifikasi AFC,” katanya, menambahkan.

Unggahan video dari akun @football.noise tersebut kemudian dibanjiri oleh komentar dari para warganet yang juga mengkritik profesionalisme Persiraja.

Baca Juga: Persib Bandung Rekrut Gelandang Bertahan Timnas Palestina, Robert Alberts Beberkan Keunggulan Ahmad Rashid

Kaya tarkam bukan liga 2 lgi noise, sangat memalukan bagi sepakbola Indonesia inimah,” tulis akun @irsyad***.

Fix sih ini liga 1 kudu wajib pake lisensi afc. Klo gada lisensi afc ga boleh main di liga 1,” tulis akun @dmr***.

Gw dah capek komen kasi msukan, tpi ga prnah di gubris, gw malu klub daerah gw gini amat,” tulis akun @alfa***.

Seperti diketahui, Persiraja Banda Aceh telah merekrut empat pemain asing untuk mengarungi Liga 1 2020 yang menurut rencana akan berlangsung mulai bulan Juli mendatang.

Baca Juga: Fakta Menarik Pelatih Baru Persija Jakarta dari Pemenang UEFA Cup hingga Dekat dengan Conte

Empat pemain asing tersebut terdiri dari Leos Lelis dan Paulo Henrique dari Brasil, Vanja Markovic dari Serbia, serta Shori Murata dari Jepang.

Fasilitas klub yang layak diketahui masih menjadi pekerjaan rumah bagi persepakbolaan Indonesia.

Meskipun banyak klub Indonesia yang mengaku sudah menjadi klub profesional, nyatanya sampai saat ini hampir semua klub belum memiliki fasilitas yang layak, bahkan tidak punya sama sekali.

Indonesia tertinggal jauh dengan negara Asia tenggara Lainnya seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, bahkan Kamboja terkait fasilitas klub profesional.

Sampai artikel ini dibuat, pihak Persiraja Banda Aceh masih Banda Aceh masih belum memberikan klarifikasi terkait perlakuan mereka terhadap pemain asing tersebut.***

Editor: Rinrin Rindawati

Tags

Terkini

Terpopuler