PR BEKASI – Olimpiade Tokyo 2020 tinggal menghitung hari saja pagelarannya untuk segera dimulai.
Tim bulutangkis Indonesia pun bersiap menyongsong turnamen multieven di tengah pandemi Covid-19 kali ini dan kini tengah menjalani isolasi mandiri di Jepang.
Atlet bulutangkis unggulan Indonesia pada sektor ganda campuran, Mohammad Ahsan-Hendra Setiawan berbicara mengenai peluang mereka pada Olimpiade kali ini.
Baca Juga: Covid-19 Menggila di Jepang, Olimpiade Tokyo 2020 Digelar Tanpa Penonton
Mereka sejatinya tergabung dalam grup yang dikatakan tidak mudah alias grup neraka di grup D nanti, meskipun The Daddies (julukan mereka) notabenenya unggulan kedua di turnamen ini.
Ahsan/Hendra yang berada di grup D akan berada bersama andalan Malaysia, Aaron Chia/Soh Woi Yik, pasangan ulet Korea Selatan, Choi Sol Gyu/Seo Seung Jae, dan bintang Kanada, Jason Anthony Ho-Shue/Nyl Yakura.
Menilik undian tersebut, Mohammad Ahsan mengaku cukup berat. Akan tetapi, kesempatan pastilah selalu ada.
"Semua pasangan di grup ini memiliki kans yang sama untuk lolos ke babak selanjutnya, tinggal bagaimana nanti di lapangan dan kesiapannya," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs resmi PBSI.
The Daddies, tercatat masih unggul jauh terkait rekor pertemuan, yakni 6-1 atas pasangan Negeri Jiran Malaysia, Chia/Soh.
Akan tetapi, dengan pasangan Korea Selatan, Choi/Seo, Ahsan/Hendra tertinggal 1-3. Sementara itu, dengan Jason/Nyl, Ahsan/Hendra belum pernah bertemu sebelumnya.
Dengan statistik tersebut, Ahsan/Hendra mengaku akan mewaspadai semua lawannya di grup D tersebut demi menyapu bersih kemenangan.
"Ya karena ini Olimpiade, jadi semua lawan harus diwaspadai. Yang nonunggulan pun bisa mengalahkan yang unggulan. Jadi kita harus siap dari awal," ujar Hendra.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020: Tim Badminton Indonesia Bertolak Menuju Jepang, Ini Daftar Nama Atletnya
Ahsan/Hendra tidak ketinggalan, mengaku tidak memikirkan strategi khusus melawan Choi/Seo yang selalu menyulitkan mereka di lapangan.
The Daddies pun lebih memilih untuk fokus pada persiapan mereka secara tim agar bisa mengeluarkan seluruh kemampuan terbaik.
"Setiap lawan punya pola permainan sendiri, jadi cara melawannya pun berbeda-beda. Strateginya kita diskusi dengan pelatih,” kata Ahsan.
“Tetapi belum sampai sana, belum memikirkan lawan Korea bagaimana nanti. Kami mau fokus dulu untuk kesiapan masing-masing," sambungnya.***