Akan tetapi, kewenangan vaksinasi Covid-19 itu sendiri adalah tetap dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Daftar usulan dari cabor sudah, tetapi sampai hari ini belum ada. Kewenangan untuk vaksin adalah dari Kemenkes, dan kita hanya dalam porsi menunggu saja,” tutur Menpora RI.
Baca Juga: Jual Rumah demi Anaknya Agar Bisa Direhabilitasi, Ibu Ridho Ilahi Kena Tipu
“Kita memaklumi karena vaksin ini jumlahnya kan terbatas. Sekarang ini semua negara juga berusaha untuk mendapatkan vaksin dari sumbernya, sementara kebutuhannya sangat besar,” katanya.
Ia pun berharap bahwa para atlet nantinya tetap dapat prioritas untuk dapat vaksinasi Covid-19 dari pemerintah, terutama dalam menghadapi Olimpiade.
“Jadi, saya harap walaupun terbatasnya vaksin itu kita tetap bisa diprioritaskan. Hanya untuk beberapa saja yakni yang dipersiapkan untuk ke olimpiade ataupun ke kejuaraan-kejuaraan single event lainnya,” katanya.
Menpora RI juga berharap kepada para pimpinan cabang olahraga, pengelola pelatnas serta pelatih agar lebih konsisten dalam menerapkan protokol kesehatan untuk para atletnya.
“Diawal-awal saya senang, karena begitu ketatnya para atlet pelatnas ini, tidak bisa keluar dan orang dari luarpun tidak bisa masuk. Bahkan di salah satu pelatnas, jika mereka mendapat kiriman paket, baru tiga hari bisa diterima karena ada skrining dulu dan sebagainya,” katanya.
“Kepada para pengelola pelatnas, pimpinan cabor, pelatih tolong lebih diperketat lagi seperti di awal-awal. Jadi, sekali lagi kepada para atlet yang sedang pelatnas untuk bisa menahan diri, karena sangat berpengaruh, jika terkena pasti tidak mungkin latihan, pasti isolasi dan untuk mengejar atau merecovery membutuhkan waktu cukup lama,” kata Zainudin.***