Hasil 'Swab' Antigen Sering Keliru, Zubairi Djoerban Minta PSSI dan LIB Tak Lengah dengan Hasil Negatif

- 25 Februari 2021, 20:38 WIB
Ketua Satgas Covid-19 IDI, Prof Zubairi Djoerban jelaskan soal gejala baru Covid-19.
Ketua Satgas Covid-19 IDI, Prof Zubairi Djoerban jelaskan soal gejala baru Covid-19. /Instagram.com/@profesorzubairi/

 

PR BEKASI – PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) diingatkan untuk tidak lengah dengan hasil negatif dari tes usap (swab) antigen. 

Tes uji cepat Covid-19 tersebut rencananya akan digunakan kepada para pihak yang terlibat dalam turnamen pramusim Piala Menpora 2021.

Hal tersebut dikatakan oleh Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban ketika dihubungi di Jakarta, Kamis, 25 Februari 2021.

"Hati-hati dengan pemakaian tes antigen karena bisa saja hasilnya negatif tetapi ternyata terinfeksi (virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19)," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Baca Juga: Videonya Saat Jalan Kaki Viral hingga Dikabarkan Bangkrut, Pak Tarno: Tujuannya Deket, Masa Naik Mobil

Baca Juga: Terkait Perubahan UU ITE, Mahfud MD Minta Seluruh Pihak Jangan Alergi terhadap Perubahan Hukum

Diketahui, menurutnya kasus seperti itu telah beberapa kali terjadi di beberapa rumah sakit (RS) di Indonesia

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu mengatakan pernah ada situasi ketika hasil tes usap antigen pasien yang akan masuk ke RS, seperti pasien kanker, demam berdarah atau diabetes, dipastikan negatif.

Namun, ketika dirawat di ruangan non-Covid-19, pasien itu menunjukkan gejala tertular virus SARS-CoV-2.

"Dokter curiga karena pasien demam dan ada gangguan di paru-paru. Lalu dites usap PCR, ternyata positif. Ini karena virusnya tidak terdeteksi oleh tes antigen," kata Zubairi Djoerban.

Baca Juga: Cek Fakta: AHY Dikabarkan Digerebek Annisa Pohan saat Bersama Wanita Lain, Ini Faktanya

Hal itu dampaknya sangat besar bagi penyebaran virus asal China tersebut lantaran pasien terlanjur dirawat di ruang non-Covid-19.

Di sana, dokter, perawat dan karyawan lainnya memang memakai alat pelindung diri (APD) tetapi tidak selengkap tenaga kesehatan khusus Covid-19.

"Kasus itu dapat memicu penularan ke 'cleaning service', suster, dokter maupun yang lain. Jadi kalau negatif dengan tes antigen itu sebenarnya masih bisa positif PCR," kata penemu pertama kasus AIDS di Indonesia tersebut.

Oleh karena itu, dirinya meminta agar PSSI dan LIB benar-benar melakukan pengawasan ketat serta menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di Piala Menpora 2021.

Baca Juga: Ingin Lihat Rocky Gerung Debat dengan Jokowi, Iwan Fals: Mungkin Jadi Hiburan Sehat Masa Pandemi

Hal tersebut dilakukan demi menghindari penyebaran SARS-CoV-2 di kalangan pesepak bola dan ofisial.

Turnamen pramusim Piala Menpora 2021 akan digelar pada 20 Maret-25 April 2021 sebagai ajang pemanasan sebelum Liga 1 2021 dimulai.

Ada empat daerah yang menjadi tuan rumah penyisihan grup, yaitu Bandung, Sleman, Solo dan Malang.

PSSI dan LIB berencana untuk menggunakan tes usap antigen kepada pemain, pelatih, wasit dan ofisial dalam Piala Menpora 2021.

Baca Juga: Budiman Sudjatmiko Sebut Kualitas Presiden Jokowi Sudah Relevan di Masanya

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menyebut bahwa uji usap itu dilakukan pukul 09.00 WIB pada hari pertandingan.

Sesuai dengan kesepakatan Polri, Kemenpora, PSSI dan LIB, Piala Menpora 2021 berlangsung dengan penerapan ketat protokol kesehatan pencegahan Covid-19.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x