Network
PR BEKASI - Gelandang bertahan Chelsea, N'Golo Kante membuktikan bahwa dirinya memang pantas dilabeli sebagai salah satu gelandang bertahan terbaik di dunia.
Penampilan apiknya saat melawan Real Madrid pada leg ke-2 semifinal Liga Champions berkontribusi besar dalam membawa Chelsea ke final dengan agregat 3-1.
Atas penampilannya di laga tersebut, UEFA menganugerahi Kante gelar Man of The Match (MOTM).
Ini menjadi gelar MOTM kedua beruntun bagi pemain asal Prancis setelah sebelumnya mendapatkannya pada leg pertama.
N'golo Kante memang begitu menonjol pada laga ini.
Dia turut berkontribusi dalam terjadinya dua gol Chelsea yang dicetak Timo Werner dan Mason Mount.
Pria 30 tahun ini juga begitu aktif menjelajah area lapangan, tidak hanya saat bertahan tetapi juga dalam menyerang.
Dia sukses meredam serangan para gelandang-gelandang Madrid yang berisikan trio Luka Modric, Toni Kroos, dan Casemiro.
Kante sendiri mencatatkan statistik yang mentereng di laga ini.
Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari laman Squawka, Kante berhasil memenangi 100 persen duel udara, melakukan empat intersepsi, dan memenangi empat duel perebutan bola dari para pemain Madrid.
Kante juga mencatatkan tiga operan kunci yang merupakan catatan tertinggi di antara pemain-pemain lainnya.
Baca Juga: Pernah Sukses Besar di Inter Milan, Apakah Jose Mourinho Mampu Mengulanginya Bersama AS Roma?
Chelsea tentu akan bergantung lagi pada Kante di laga final All England nanti.
Laga final antara Chelsea melawan Manchester City dijadwalkan akan berlangsung pada Sabtu 29 Mei 2021 di Ataturk Olympic Stadium, Istanbul, Turki.
Namun sebelum menghadapinya di 29 Mei 2021 nanti, kedua tim akan bertemu dalam lanjutan laga Liga Inggris pada 8 Mei 2021 mendatang. Laga ini bermakna penting bagi keduanya.
Manchester City yang tentu berharap meraih Liga Inggris sebelum final Liga Champions nanti dibarengi dengan situasi genting Chelsea untuk mempertahankan posisinya di empat besar.***
