Jaksa akan Selidiki Dokter Pribadi Diego Maradona Atas Kasus KematiannyaTahun Lalu

- 28 Juni 2021, 18:25 WIB
Jaksa akan menyelidiki dokter pribadi Diego Maradona terkait kasus kematiannya tahun lalu.
Jaksa akan menyelidiki dokter pribadi Diego Maradona terkait kasus kematiannya tahun lalu. /Reuters/Magali Druscovich/Reuters

PR BEKASI - Jaksa Argentina akan menanyakan dokter pribadi Diego Maradona, Leopoldo Luque dan enam profesional medis lainnya terkait dugaan penyelidikan pembunuhan terhadap legenda Argentina tersebut.

Mereka adalah orang yang terlibat dalam tindakan medis yang terjadi pada Diego Maradona sebelum meninggal pada tahun 2020 lalu.

Pemanggilan Leopoldo Luque akan menutup proses pemeriksaan selama dua minggu ke depan terhadap tujuh orang yang diduga terlibat dalam kasus tersebut.

Baca Juga: Dituding Bertanggung Jawab Soal Kematian Maradona, Koordinator Medis Tega Membantah

Hakim selanjutnya akan memutuskan, apakah akan memerintahkan pengadilan dalam proses tersebut, yang tentunya akan memakan waktu bertahun-tahun. 

Sementara untuk para tersangka, mereka berisiko mendapatkan hukuman antara delapan hingga 25 tahun penjara jika terbukti bersalah.

Ketujuh orang tersebut akan ditempatkan di bawah penyelidikan untuk kasus pembunuhan Diego Maradona, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com melalui Daily Sabah, Senin, 28 Juni 2021.

Pemeriksaan ini dilakukan setelah dewan ahli yang menyelidiki kematian Diego Maradona menemukan bukti bahwa mantan pemain Napoli itu telah menerima perawatan yang tidak memadai.

Baca Juga: Curigai Penyebab Kematian Diego Maradona, Jaksa Argentina Lakukan Penyelidikan

Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, Diego Maradona meninggal karena serangan jantung pada November 2020 di usianya yang ke-60 tahun.

Dia meninggal beberapa minggu setelah menjalani operasi otak untuk pembekuan darah.

Investigasi dibuka menyusul pengaduan yang diajukan oleh kedua anak Diego Maradona terhadap ahli bedah saraf Leopoldo Luque.

Mereka menyalahkan Luque atas menurunnya kondisi sang ayah setelah menjalani operasi.

Baca Juga: Diego Maradona Meninggal, Mantan Klub Sampaikan Rasa Kehilangan

Sebuah panel yang terdiri dari 20 ahli medis yang dibentuk oleh jaksa penuntut umum Argentina mengatakan bahwa perawatan Diego Maradona penuh dengan kekurangan dan ketidakberesan.

Sementara itu, Luque telah berulang kali menyangkal bahwa dia tidak bersalah.

"Saya bangga dengan apa yang saya lakukan untuk membantu pasien," kata Leopoldo Luque.

"Saya melakukan yang terbaik. Saya telah melakukan semua yang saya bisa pada Diego, beberapa hal yang dia terima, yang lain tidak," katanya.

Baca Juga: Cerita di Hari Duka Diego Maradona, 3 Petugas Pemakaman Tiba-tiba Dipecat Hingga Bentrokan Warga

"Saya tahu bahwa karantina (virus corona) sangat memukulnya," kata Luque.

Pekan lalu, Dahiana Madrid selaku pengacara perawat, mengatakan kepada jaksa bahwa dokter yang bertanggung jawab telah membunuh Diego Maradona.

Lima orang lainnya yang dicurigai adalah perawat Ricardo Almiron, koordinator keperawatan Mariano Perroni, koordinator medis Nancy Forlini, psikolog Carlos Diaz, dan psikiater Agustina Cosachov.

Cosachov, yang muncul di hadapan jaksa pada hari Jumat, membantah bahwa obat psikiatri yang dia resepkan dapat berkontribusi pada kondisi jantung Maradona.

Baca Juga: Diego Maradona Meninggal, Presiden Argentina Umumkan 3 Hari Berkabung Hingga Warga Turun ke Jalan

Maradona adalah idola bagi jutaan orang Argentina setelah ia menginspirasi negara Amerika Selatan itu untuk meraih kemenangan Piala Dunia kedua mereka pada 1986.

Kematiannya mengejutkan penggemar di seluruh dunia, puluhan ribu orang mengantri untuk melewati peti matinya yang terbungkus bendera Argentina di istana presiden di Buenos Aires.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x