Network
PR BEKASI - Kapten Tim Nasional Sepak Bola Rusia, Artem Dzyuba, akhirnya mengeluarkan pernyataan setelah dicap bungkam soal invasi Rusia terhadap Ukraina.
Artem Dzyuba mengatakan bahwa sebenarnya ia tidak ingin berkomentar soal invasi Rusia terhadap Ukraina.
Pasalnya, Artem Dzyuba merasa tak memiliki kapasitas untuk berbicara soal invasi Rusia terhadap Ukraina, bukan karena dirinya takut.
"Saya tidak ingin berkomentar tentang topik peristiwa di Ukraina sampai akhir," kata Artem Dzyuba.
Baca Juga: Spoiler One Piece 1042: Serangan Telak Didapatkan, Bisakah Luffy Memberikan Perlawanan Terhadap Kaido?
"Saya tidak mau, bukan karena saya takut, tetapi karena saya bukan ahli politik, saya tidak pernah ikut, dan saya tidak berniat (tidak seperti banyak ilmuwan politik dan ahli virus yang baru-baru ini muncul di internet)," tuturnya.
Namun, Artem Dzyuba menegaskan bahwa ia memiliki pendapat sendiri tentang apa yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.
Menurutnya, perang adalah hal yang menakutkan, dan dirinya menentang diskriminasi atas dasar kewarganegaraan.
"Perang adalah hal yang menakutkan. Tetapi saya terkejut dengan agresi dan kebencian manusia yang setiap hari skalanya makin besar," tuturnya.
Baca Juga: Ucapan Hari Perempuan Internasional dalam Bahasa Inggris dengan Terjemahan, Cocok dijadikan Caption dan Status
"Saya menentang diskriminasi atas dasar kewarganegaraan," kata Artem Dzyuba.
Meski demikian, Artem Dzyuba mengaku bangga menjadi orang Rusia dan tidak malu menjadi warga negara Rusia.
"Saya tidak malu bahwa saya orang Rusia," katanya dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari unggahan Instagram @artem.dzyuba, Jumat, 4 Maret 2022.
"Saya bangga menjadi orang Rusia, dan saya tidak mengerti kenapa atlet harus menderita sekarang," tutur Artem Dzyuba.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer, 4 Maret 2022: Kejutan yang Menyenangkan akan Menanti Anda
Seperti diketahui, Rusia melakukan invasi besar-besaran terhadap Ukraina sejak 24 Februari 2022 lalu.
Invasi tersebut menandakan peristiwa penting dalam konflik Rusia-Ukraina yang pernah terjadi pada 2014 silam.
Beberapa pejabat dan analis menyebut bahwa invasi Rusia terhadap Ukraina merupakan serangan militer terbesar sejak terjadinya Perang Dunia II.***
