Intelijen Sebut China Sempat Meminta Rusia Tunda Invasi sampai Olimpiade Selesai

- 3 Maret 2022, 21:12 WIB
China disebut-sebut meminta Rusia menunda invasi ke Ukraina sampai Olimpiade selesai.
China disebut-sebut meminta Rusia menunda invasi ke Ukraina sampai Olimpiade selesai. /REUTERS/Aleksandra Szmigiel/File Photo

PR BEKASI - Menurut pejabat senior administrasi Joe Biden dan pejabat Eropa, laporan intelijen mengatakan pejabat senior China meminta Rusia menunda serangan ke Ukraina.

Disebutkan bahwa pejabat senior China tersebut menyatakan pada pejabat senior Rusia pada awal Februari lalu agar invasi ke Ukraina ditunda sampai berakhirnya Olimpiade Musim Dingin di Beijing.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa pejabat senior China memiliki beberapa tingkat pengetahuan langsung tentang rencana atau niat perang Rusia sebelum invasi ke Ukraina dimulai minggu lalu.

Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Presiden China, Xi Jinping, pada 4 Februari 2022 lalu sebelum upacara pembukaan Olimpiade Moskow dan Beijing.

Baca Juga: Drama Terbaru Kim Hee Sun Berjudul Tomorrow Rilis Poster untuk Karakter Utama

Dalam pertemuan tersebut, terlontar pernyataan 5.000 kata yang mengatakan bahwa kemitraan mereka tidak memiliki batas.

Selain itu, mereka juga mencela perluasan NATO serta menegaskan bahwa kedua negara akan membangun tatanan global baru dengan demokrasi sejati.

Informasi intelijen tentang pertukaran antara pejabat China dan Rusia ini dirahasiakan.

Kabar itu pun dikumpulkan oleh dinas intelijen Barat dan dianggap kredibel oleh para pejabat.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 4 Maret 2022: Gemini Akan Mendapatkan Dukungan dari Seseorang di Kejauhan

Pejabat senior di Amerika Serikat dan pemerintah sekutu menyebarkan informasi ketika memperkirakan saat Vladimir Putin akan menyerang Ukraina.

Namun, badan intelijen yang berbeda memiliki interpretasi yang berbeda-beda, juga masih belum jelas seberapa luas informasi yang didapatkan itu disebarkan.

Seorang pejabat yang akrab dengan intelijen mengatakan informasi itu tidak selalu menunjukkan percakapan perihal invasi yang terjadi antara Xi Jinping dan Vladimir Putin.

Salah satu pejabat pun menolak untuk memberikan informasi lebih lanjut tentang intelijen ini, dan mengatakan laporan bersifat anonim karena sensitif.

Baca Juga: Spoiler One Piece 1042: Luffy Keluarkan Gomu Gomu No Over Kong Gun, Berhasil Kalahkan Kaido?

Mengingat betapa erat hubungan Xi Jinping dan Vladimir Putin, para pejabat senior China kemungkinan telah memberi tahu pemimpin mereka mengenai pertukaran penting antara pejabat negara mereka selama periode sekitar KTT kepemimpinan.

Saat ditanyakan soal kemungkinan pejabat China mendesak pejabat Rusia agar invasi ditunda sampai Olimpiade usai, juru bicara Kedutaan Besar China di Washington yaitu Liu Pengyu membantahnya.

“Klaim ini adalah spekulasi tanpa dasar, dan dimaksudkan untuk menyalahkan, menggeser, dan mencoreng China," katanya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari The New York Times.

Baca Juga: Majelis Umum PBB Menuntut Agar Rusia Menghentikan Perang di Ukraina, Duta Besar Rusia Bantah dan Ajukan Penola

China mengadakan upacara penutupan Olimpiade pada 20 Februari 2022. Keesokan harinya, Putin memerintahkan lebih banyak pasukan Rusia untuk memasuki daerah yang dikuasai pemberontak di Ukraina timur.

Perintah Putin tersebut terjadi setelah televisi negara menyiarkan pertemuan dia dan dewan keamanan nasionalnya dan, secara terpisah, pidato kemarahan saat dia mengatakan Ukraina harus menjadi bagian dari Rusia.

Pada awal 24 Februari 2022, militer Rusia memulai invasi skala penuh ke Ukraina termasuk serangan ke kota-kota dengan rudal balistik, artileri, dan tank.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: The New York Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x