Network
PR BEKASI - Pandemi COVID-19 hingga kini terus memberikan dampak nyata terhadap perekonomian dunia, termasuk sepak bola di negeri Ratu Elizabeth.
Imbas dari dampak COVID-19, federasi sepak bola Inggris, FA, baru-baru ini mengeluarkan regulasi baru untuk kejuaraan Piala FA musim 2020/2021.
Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Daily Post, Sabtu 15 Agustus 2020, FA dalam keterangan resminya mengumumkan bahwa akan memangkas jumlah hadiah untuk klub yang mampu keluar sebagai juara Piala FA hingga separuh dari jumlah sebelumnya.
Baca Juga: Tak Terima Ditegur, Anak Amien Rais Terlibat Adu Mulut dengan Wakil Ketua KPK di Pesawat
Klub juara Piala FA musim depan hanya akan menerima uang hadiah sebesar 1,8 juta poundsterling atau setara dengan Rp34 miliar. Jumlah tersebut berkurang dibandingkan musim lalu sebanyak 3,6 juta poundsterling atau setara Rp69 miliar.
Untuk diketahui, uang hadiah sebanyak 1,8 juta poundsterling sendiri sama dengan jumlah hadiah yang didapatkan klub yang juara Piala FA musim 2017/2018.
Pandemi COVID-19 memang turut menghantam keras dunia sepak bola. Liga Premier Inggris sempat terhenti selama tiga bulan lamanya, yang membuat sejumlah klub terpaksa memangkas jumlah dan gaji karyawannya untuk mengurangi beban finansial.
Sekadar informasi, Piala FA musim 2020/2021 direncanakan akan dimulai pada 1 September 2020 mendatang yakni babak penyisihan tambahan. Babak penyisihan sampai kualifikasi ini akan berlangsung hingga akhir Oktober 2020.
Baca Juga: Diminta Sigap Lindungi Rakyat, Puan Maharani: Harapan Rakyat, Pulihnya Kehidupan Sosial dan Ekonomi
Sementara itu, babak utamanya akan berlangsung per 7 November 2020. Apabila tidak terdapat halangan yang berarti, kejuaraan ini akan berakhir pada 15 Mei 2021 mendatang.
Selain regulasi pengurangan jumlah hadiah, FA pun mengeluarkan regulasi terbaru soal pengulangan jadwal di setiap putaran jika berakhir imbang. Untuk musim 2020/2021 FA menghapus regulasi tersebut.
Seperti diketahui bahwa pengulangan jadwal dilakukan apabila terdapat dua klub yang berhadapan dalam satu pertandingan meraih hasil imbang hingga waktu 90 menit.
Adapun alasan penghapusan regulasi itu untuk mengurangi beban kelelahan yang dapat ditimbulkan akibat kepadatan jadwal.
Baca Juga: Pakai Kata 'Bajak' Berulang Kali Saat Pidato Kenegaraan, Pakar Kritisi Tata Bahasa Jokowi
Penyesuaian ini dilakukan lantaran sejumlah kompetisi musim 2019/2020 mengalami molor akibat pandemi COVID-19. Misalnya Liga Premier Inggris, baru saja selesai pada akhir Juli 2020.
Ditambah klub-klub yang tampil di kompetisi Eropa, seperti Liga Champions dan Liga Eropa masih melakoni pertandingan hingga akhir Agustus 2020.***
