Bermain Tanpa Busana, Pemain-pemain Ini Lakukan Aksi Protes Terhadap Buruknya Sistem Sepak Bola

- 8 September 2020, 13:56 WIB
Potret pertandingan sepak bola tanpa busana di Jerman.
Potret pertandingan sepak bola tanpa busana di Jerman. /Instagram Gerrit Starczewski

PR BEKASI - Pada Minggu, 6 September 2020, pemandangan unik terlihat dalam pertandingan sepak bola yang diselenggarakan tanpa mengenakan sehelaian kain pun baik kaos maupun celana, alias telanjang.

Dua tim sepak bola amatir Jerman itu melangsungkan aksinya di Stadion Stimberg, di tepi utara kawasan industri Ruhr.

Para pemain yang berasal dari kota Oer-Erkenschwick hanya mengenakan sepatu dan kaos kaki yang dipisahkan oleh warna untuk membedakan siapa yang berada di tim apa.

Baca Juga: Hasil UEFA Nation League: Italia Kalahkan Belanda dengan Skor Tipis 1-0 Lewat Gol Nicolo Barella 

Tanpa menggunakan busana pakaian seperti kaos dan celana, kemudian mereka menuliskan angka nomor pemain langsung pada bagian kulit punggung setiap pemain.

Hal tersebut memang bukanlah sebuah sistem pertandingan yang umum dan lazim diselenggarakan di tempat itu, melainkan merupakan bentuk aksi protes terhadap komersialisasi yang terjadi pada sistem sepak bola.

Protes itu dilakukan beberapa minggu setelah jaksa Swiss meluncurkan penyelidikan kriminal terhadap kepala FIFA, badan sepak bola, atas tuduhan korupsi yang "merajalela, sistematis, dan mengakar dalam".

Penyelenggara aksi itu, seniman Gerrit Starczewski, mengatakan bahwa dia ingin mengungkapkan keaslian, yang dia yakini tidak ada dalam olahraga tersebut.

Baca Juga: Dinilai Sudah Punya Modal Dasar, Kominfo Beri Pelatihan Digital untuk Eks Pekerja Migran Indonesia 

"Sistem sepak bola sakit, itulah mengapa kita semua telanjang," ujar Starczewski kepada majalah olahraga 11Freunde menjelang pertandingan, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com.

Starczewski menginginkan aksi itu menjadi contoh perlawanan terhadap ketergantungan dan cita-cita palsu.

"Dengan tindakan telanjang, saya juga ingin menjadi contoh bagi keberagaman dan kealamian dan melawan ketergantungan dan pengaruh media sosial dan cita-cita palsu tentang kecantikan," kata Starczewski.

Selain itu, menurutnya, sepak bola hari ini bertujuan untuk komersialisasi yang terlihat dalam bentuk sepak bola menjual kesempurnaan dalam setiap aspek.

Baca Juga: 'Kebakaran Zombie' Terparah Sepanjang Sejarah di Kutub Utara, Ilmuwan: Api Membara di Bawah Tanah 

Menurutnya keaslian tubuh adalah sesuatu yang tidak ada dalam sepak bola modern dan itu tercermin dalam cara olahraga dengan menjual citra tubuh tertentu.

“Semuanya juga harus sempurna di sana dan pada akhirnya itu semua tentang komersialisasi," ujar Starczewski.

Starczewski juga menjelaskan apa yang disebutnya sebagai otentik dalam keaslian sehingga betul-betul meninggalkan segalanya, termasuk pakaian.

“Semua orang ingin memiliki keaslian. Tetapi saya pikir Anda hanya benar-benar otentik jika Anda melakukannya tanpa semua hal lain, benar-benar semuanya, dari spanduk iklan hingga pakaian. Semua orang ingin memiliki keaslian. Namun menurut saya Anda hanya otentik jika Anda melakukannya tanpa semua hal lain, benar-benar semuanya, dari spanduk iklan hingga pakaian,” ucapnya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: 11Freunde


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah