Wabah Virus Corona Berlanjut, Pabrik Tesla di Shanghai Hentikan Produksinya

2 Februari 2020, 15:24 WIB
Elon Musk.* /Instagram @elonmusk

PIKIRAN RAKYAT - CEO Tesla, Elon Musk, baru saja membuka pabrik baru mobil elektrik Tesla pada tanggal 7 Januari 2020 lalu.

Namun sayangnya, proses produksi pada pabrik mobil tersebut akan terhenti untuk beberapa waktu sebagai upaya mengurangi penyebaran virus corona.

Ketakutan global terhadap virus corona juga berdampak pada salah satu produsen mobil elektrik terbesar tersebut.

Baca Juga: Pemkab Bekasi Targetkan Perbaikan 300 SD Negeri Selama Tahun 2020

Dikutip dari situs Forbes oleh Bekasi.Pikiran-Rakyat.com produksi sedan berlabel Model 3 sekarang tengah dihentikan atas permintaan pemerintah.

Menurut CFO Tesla, Zach Kirkhorn, produksi akan berhenti kurang dari dua minggu.

“Kami tengah berusaha memahami dampak virus Corona terhadap upaya produksi perusahaan kami,” ujar Kirkhorn kepada para investor Tesla seperti dikutip oleh Bekasi.Pikiran-Rakyat.com dari Forbes.

Baca Juga: Dalam Semalam, Terdapat 1.921 Kasus Baru Virus Corona Terkonfirmasi Di Hubei

“Produksi Model 3 akan terhenti selama satu setengah minggu menurut perkiraan kami," ucapnya.

"Penghentian produksi tersebut dapat mengakibatkan berkurangnya profit untuk caturwulan pertama, namun pengurangan tersebut tidak akan berdampak besar karena kontribusi Model 3 dari Shanghai yang memang belum maksimal,” tuturnya menambahkan.

Tiongkok telah menjadi sasaran Tesla, khususnya untuk produk Sedan S Tesla sejak tahun 2012.

Baca Juga: 12 Tahun Pacaran, Isyana dan Rayhan Resmi Menikah

Meski terhenti sementara, perusahaan tersebut menyatakan bahwa proses produksi mereka tetap berjalan sesuai rencana.

Para petinggi Tesla berharap bahwa virus Corona tidak akan berdampak besar terhadap kondisi finansial Tesla.

“Hingga kini, kondisi finansial kami masih mencukupi untuk pengembangan produksi,” terang Kirkhorn.

Baca Juga: Cuaca Bekasi Hari Ini: Minggu 2 Februari 2020, Hujan Ringan hingga Berawan Warnai Akhir Pekan

Mengenai pelarangan perjalanan pekerja dari dan menuju Tiongkok, humas Tesla menolak untuk berkomentar.

Selain Tesla, berbagai perusahaan otomotif yang memiliki pabrik di Tiongkok juga menghentikan proses produksi mereka untuk sementara.

“Beberapa perusahaan yang beroperasi di Hubei seperti Groupe PSA, Renault, Nissan, dan Honda berkemungkinan menarik para staf luar negeri mereka dari Tiongkok untuk sementara.

Baca Juga: Puluhan Buruh Tuntut Disnaker Bekasi Mediasi Pertemuan dengan Perusahaan yang Lakukan PHK Sepihak

Minggu-minggu ini akan menjadi kunci yang menentukan kelanjutan operasi perusahaan,” kata David Leggett, editor otomotif untuk GlobalData.

Perusahaan terbesar pemasok suku cadang otomotif dunia, Robert Bosch, juga berhati-hati dalam penanganan virus Corona.

“Kekhawatiran pasti ada, namun kami berusaha agar situasi sekarang tidak mengganggu bisnis dan pasokan kami,” ucap CEO Robert Bosch Volkmar Denner.

Baca Juga: Khawatir Turut Terlular Virus Corona, Mahasiswa Asal Indonesia di Wuhan Butuh Masker dan Makanan

Tidak hanya perusahaan otomotif, berbagai perusahaan internasional yang memiliki pabrik di Tiongkok seperti Google, Facebook, dan Apple juga menghentikan proses produksinya sebagai respon dari mewabahnya virus Corona.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Forbes

Tags

Terkini

Terpopuler