PR BEKASI - CEO Tesla (TSLA.O) Elon Musk memotong gaji staf pembuat mobil listrik sekitar 10 persen karena ia memiliki "perasaan yang sangat buruk" tentang ekonomi.
Elon Musk mengungkapkan keprihatinannya dan mengatakan untuk "menghentikan semua perekrutan di seluruh dunia."
Pada Jumat, 3 Juni 2022, saham Tesla turun 9 persen di perdagangan Amerika Serikat dan Nasdaq yang berbasis teknologi turun sekitar 2 persen.
“Tesla akan mengurangi gaji pegawai sebesar 10 persen, karena kelebihan staf di banyak bidang. Tapi, jumlah pegawai yang dibayar per jam akan meningkat," kata Musk.
Baca Juga: Reaksi Nabila Ishma Usai Eril Dinyatakan Meninggal Dunia: Kejadian Ini Menjadi Luka Mendalam
Ia juga menambahkan tentang hal di atas tidak benar-benar berlaku untuk karyawannya yang telah mengerjakan beberapa hal, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Reuters.
"Perhatikan, ini tidak berlaku untuk siapa pun yang benar-benar membuat mobil, paket baterai, atau memasang solar," tulis Musk.
Pada akhir tahun 2021, hampir 100.000 orang dipekerjakan di Tesla dan anak perusahaannya.
Baca Juga: Musisi Tulus dengan Lagu 'Hati Hati di Jalan' Pecahkan Rekor di Spotify
Menurut pengajuan SEC tahunannya, hal tersebut tidak merinci jumlah pekerja yang akan digaji dan dibayar per jam.
Dalam beberapa pekan terakhir tentang risiko resesi, Musk telah memberikan peringatan.
Musk melaui emailnya memerintahkan pembekuan perekrutan dan pemotongan pegawainya.
"Elon Musk memiliki wawasan informasi yang unik tentang ekonomi global. Kami percaya bahwa pesan darinya akan membawa kredibilitas tinggi," ujar Adam Jonas, seorang analis Morgan Stanley, mengatakan dalam sebuah laporan.
Sebelum adanya peringatan dari Musk, Tesla memiliki sekitar 5.000 lowongan pekerjaan di LinkedIn.
Tesla juga telah menjadwalkan acara perekrutan online untuk Shanghai pada 9 Juni di saluran WeChat-nya.
Di Jerman, telah terjadi penolakan terhadap permintaan Musk agar pegawainya kembali ke kantor.
Perlawanan untuk memotong karyawan pun akan dihadapi Musk di Belanda, melihat bahwa Tesla memiliki kantor pusat di Eropa.
“Karyawan Tesla diharuskan berada di kantor minimal 40 jam per minggu, menutup pintu untuk pekerjaan jarak jauh apa pun. Jika Anda tidak muncul, kami akan menganggap Anda telah mengundurkan diri," tulis Elon Musk.
Baca Juga: Diduga Lakukan Penipuan dan Penggelapan, Krisna Mukti Dilaporkan ke Polisi
Jason Stomel, pendiri agensi bakat teknologi Cadre, mengatakan bahwa email yang dituliskan Musk bisa menjadi cara untuk membuat orang pergi. Sehingga Tesla tidak perlu memberi pesangon.
"Musk, tahu ada persentase pekerja yang tidak akan kembali," ujar Jason.***