Peluang Raup Untung dari Bahan Bakar Hidrogen, Jepang Akan Komersialkan Ribuan Ton di Tahun 2030

- 19 Oktober 2020, 09:32 WIB
Ilustrasi kendaraan sel bahan bakar Toyota Mirai terbukti siap untuk diisi dengan hidrogen yang diproduksi CSIRO.
Ilustrasi kendaraan sel bahan bakar Toyota Mirai terbukti siap untuk diisi dengan hidrogen yang diproduksi CSIRO. /Courtesy/CSIRO

Jepang meluncurkan strategi hidrogen dasar pada tahun 2017 yang bertujuan untuk mengimpor sekitar 300.000 ton hidrogen pada tahun 2030.

Kajiyama mengatakan kementeriannya telah meminta anggaran hidrogen sebesar $800 juta (Rp 11,8 triliun) untuk tahun fiskal berikutnya, dengan 20 persen lebih banyak dari tahun ini untuk mendukung pembuatan bahan bakar hidrogen agar lebih komersial.

Hidrogen telah disebut-sebut sebagai energi alternatif yang bersih untuk mengganti bahan bakar fosil.

Sekarang, saat ekonomi besar mempersiapkan investasi hijau, para pendukung energi bersih mencoba untuk mendorong energi tersebut menjadi energi utama.

Baca Juga: Kinerja Anies Baswedan Selama 3 Tahun Dinilai Belum Berhasil, Golkar Beri Pandangan Berbeda

Pembangkit listrik tenaga hidrogen terbesar di dunia dengan kapasitas 10 megawatt dibangun pada bulan Maret di prefektur Fukushima, Jepang utara.

Chiyoda Corp berhasil dalam proyek percontohan pada bulan Juni untuk mengirimkan hidrogen dalam bentuk kimia, methylcyclohexane, dari Brunei ke Jepang sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari VOA.

Toyota Motor dan delapan perusahaan lain, Rabu 14 Oktober 2020, mengatakan mereka akan membentuk asosiasi hidrogen nasional pada bulan Desember untuk mempromosikan rantai pasokan hidrogen dan aliansi global.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: VOA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x