5 Rekomendasi Buku Sosio-Politik yang Wajib Kamu Baca di Usia Muda

25 Mei 2022, 08:42 WIB
Illustrasi. Buku sosio-politik. /Pixabay/DariuszSankowski

PR BEKASI – Dewasa ini, minat anak muda dalam membaca buku masih sangat rendah.

Apalagi perkembangan teknologi yang semakin maju membuat anak muda semakin malas dalam membaca buku.

Padahal buku merupakan jendela dunia, pepatah ini tentunya mengandung arti tertentu.

Tak dipungkiri memang buku menjadi penanda kemajuan peradaban manusia.

Saat banyak anak muda yang terjebak di pekerjaan informal, kesulitan mengakses perumahan yang layak, serta senantiasa mengalami represi digital. Mereka justru menjadi kelompok kunci dalam pemilu.

Baca Juga: Jadwal Rilis One Piece Mei-Juni 2022 Leaked, Dilengkapi Jadwal Break Eiichiro Oda

Anam muda berada di pusaran revolusi digital dan budaya, juga mengemban tuntutan negara sebagai generasi penerus.

Tentu kita harus memahami fenomena ekonomi, politik, budaya, dan sejarah yang dekat dengan kaum muda Indonesia, agar bisa menjadi bekal untuk menghadapi masalah-masalah tersebut.

Berikut lima rekomendasi buku sosio-politik yang bisa kamu baca di usia muda, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari laman Instagram @conversationidn.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Petunjuk dari Oda Soal Ayah Zoro Akhirnya Terungkap

1. Surplus Pekerja di Kapitalisme Pinggiran, karya Muhtar Habibi

Buku ini memberi gambaran mengenai kondisi kerja di Indonesia saat ini, yang didominasi oleh kondisi kerja prekariat bagi anak-anak muda.

Isu pekerja prekariat merupakan konsekuensi dari kurang berhasilnya industrialisasi Indonesia pada 1980an.

2. The Divide: Global Inequality from Conquest to Free Markets, karya Jason Hickel

Buku ini menjelaskan bagaimana banyak persoalan kontemporer di berbagai negara.

Mulai dari kemiskinan, krisis iklim, korupsi, sampai tantangan hidup layak bagi anak muda, berakar dari praktik ekonomi politik yang eksploitatif di kancah global.

Baca Juga: Jadwal Acara Trans 7, Trans TV, NET TV 25 Mei 2022, Bioskop Trans TV, On The Spot, Lapor Pak

3. Putih: Warna Kulit, Ras, dan Kecantikan di Indonesia Transnasional, karya L. Ayu Saraswati

Di buku ini, Saraswati merunut asal-muasal norma kecantikan dan obsesi terhadap kulit putih di Indonesia yang rupanya tidak sesederhana ‘dibawa dari Barat’.

4. Rules for Radicals, karya Saul D. Alinsky

Menurut buku ini, kekuatan aktivisme hanya datang dari dua sumber, uang dan orang.

Karena sebagian besar aktivis tidak memiliki uang sebanyak kubu oligarki, maka para aktivis harus mengorganisasi orang dalam jumlah besar sebagai sumber kekuatan utama gerakan sosial.

5. Iblis Tidak Pernah Mati, Karya Seno Gumira Ajidarma

Buku ini merupakan kumpulan cerpen yang menggambarkan tentang peristiwa-peristiwa di masyarakat, yang terjadi pada reformasi 1998-1999.

Buku ini dapat membantu anak muda, utamanya yang berkecimpung dalam dunia gerakan ataupun mereka yang tertarik dengan isu sosial.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Instagram @conversationidn

Tags

Terkini

Terpopuler