PR BEKASI - Perayaan 17 Agustus yang merupakan hari jadi Kemerdekaan Indonesia selalu dimeriahkan dengan berbagai tradisi di daerah masing-masing.
Meski tahun ini kita tidak bisa melaksanakan tradisi tersebut karena pandemi, tidak ada salahnya untuk mengetahui beberapa tradisi unik yang biasa dilakukan masyarakat untuk merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia di masing-masing daerah di bawah ini!
Mari kita mulai dari tradisi menjelang Kemerdekaan Indonesia (HUT RI) yang berada di ujung utara wilayah negeri tercinta Indonesia.
Baca Juga: Lirik Sikok Bagi Duo dan Artinya dalam Bahasa Indonesia, Lagu Meresahkan yang Tengah Viral di TikTok
1. Tradisi Pacu Kude, Aceh
Tradisi masyarakat Aceh ini merupakan permainan rakyat yang ada pada masa penjajahan Belanda dan kebanyakan dimainkan setelah masa panen.
Kuda yang digunakan untuk acara ini juga merupakan persilangan antara kuda Australia dan kuda Gayo.
Biasanya kuda-kuda yang mengikuti lomba ini berasal dari enam daerah di Aceh yaitu Aceh Tengah yang menjadi tuan rumah, Bener Meriah, Gayo Lues, Aceh Tenggara, Aceh Besar dan Sumatera Barat.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca 3 Agustus 2022: Sejumlah Wilayah Diprediksi Hujan, Berikut Penyebabnya
2. Lomba Berlayar, Batam
Tidak kalah meriah dibandingkan daerah lain, masyarakat Batam juga memiliki olahraga tradisional, yang kemudian menjadi tradisi tahunan pada perayaan Kemerdekaan, yaitu lomba kano.
Saking populernya, tidak hanya masyarakat Batam saja yang mengikuti acara ini, tapi wisatawan domestik hingga wisatawan mancanegara turut meramaikannya.
3. Lomba Dayung, Banjarmasin
Tradisi dari daerah Banjarmasin ini adalah lomba Dayung. Lomba dayung perahu naga diadakan setiap tahun di Sungai Martapura.
Acara ini bukanlah hal yang baru, namun telah diadakan sejak tahun 1924.
Lomba dayung ini selain sebagai hiburan untuk menyambut hari Kemerdekaan juga sebagai sarana untuk mendapatkan bibit bagi para pendayung handal dan berpengalaman.
Baca Juga: Bulog Pastikan Beras Bantuan dalam Kondisi Baik dan Tidak Ada Warga yang Dirugikan
4. Obor Estafet dari Semarang
Masyarakat Semarang melakukan lari obor estafet, dimana para peserta lomba berlari sambil membawa obor, mereka adalah atlet-atlet terbaik di Semarang.
Obor dianggap sebagai lambang semangat para pahlawan dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, melalui lomba obor estafet ini, penonton diharapkan bisa meneladani semangat para pahlawan dan melanjutkan perjuangan kemerdekaannya.
5. Telok Abang, Palembang
Jika Anda ke Palembang pada bulan Agustus, Anda dapat menemukan banyak penjual Telok Abang di sepanjang jalan.
Mainan berbahan gabus berupa kapal, pesawat terbang atau kereta api dipasang dan menjadi bagian dari tradisi perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Uniknya, telur-telur itu dicat merah lalu disematkan di tengah kapal.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Taurus dan Leo 3 Agustus 2022: Lakukan Sedikit Humor agar Situasi Lebih Nyaman
6. Barikan, Malang
Barikan merupakan tradisi yang diadakan oleh warga Malang setiap tanggal 16 Agustus malam. Acara ini merupakan hajatan di setiap desa atau kelurahan.
Pada acara ini, ada doa bersama, meditasi kebebasan, nyanyian lagu kebangsaan dan makan bersama.
7. Sepak Bola Durian, Kebumen
Masyarakat Kebumen, Jawa Tengah banyak memiliki lomba, dari mulai lomba makan kue kering hingga lomba yang cukup ekstrim untuk dilakukan.
Mereka sering mengadakan kompetisi sepak bola, tapi anehnya mereka mengganti bola dengan durian.
Baca Juga: Spoiler One Piece 1056: Nasib Shichibukai hingga Hadiah Baru Para Kru Topi Jerami
8. Tirakatan, Jawa
Bagi Anda yang tinggal di daerah Jawa mungkin sudah tidak asing lagi dengan Tirakatan.
Tirakatan adalah tradisi wajib yang biasanya berlangsung setiap malam pada tanggal 16 Agustus.
Biasanya acara ini menjadi momentum pembagian hadiah untuk berbagai kontes yang sudah berlangsung.
9. Pawai Jampana, Bandung
Ada tradisi lain dari Bandung, Jawa Barat. Untuk menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia, masyarakat kota kembang ini sering mengadakan pawai yang disebut Parade Jampana.
Tandu dapat dibawa oleh empat orang. Dalam acara ini tidak hanya satu tandu yang memeriahkannya, tapi puluhan. Kemudian makanan yang ada di atas tandu itu disantap bersama.***