Nilai Keberhasilan Platform Digital Selama PJJ, Kemendikbud Anggarkan Lagi Rp109,85 Miliar

4 September 2020, 21:59 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Nadiem Anwar Makarim. /ANTARA/

PR BEKASI - Pendidikan di Indonesia memang salah satu sektor yang paling terdampak Covid-19.

Sejak kasus Covid -19 ditemukan di Indonesia hingga  sekarang, sudah tidak ada lagi pembelajaraan secara tatap muka di hampir seluruh provinsi Tanah Air.

Sebagai gantinya dilakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sebagai salah satu langkah yang dinilai cukup solutif dalam proses pendidikan di tengah keterbatasan.

Baca Juga: Belum Ada Titik Terang Kasus Kematian Adik Ipar, Edo Kondologit Serahkan ke Pihak Kepolisian

PJJ dapat dilakukan karena tersedianya platform pendidikan khusus. Hal ini yang tengah diupayalan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Kemendikbud menganggarkan dana sebesar Rp109,85 miliar pada tahun 2021 yang akan digunakan untuk penguatan platform pendidikan digital.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim dalam keterangannya di Jakarta, Jumat 4 September 2020, mengatakan penguatan platform pendidikan tersebut bertujuan untuk membantu sekolah.

"Ini adalah usaha kita yang besar dalam manajemen sekolah, optimasi anggaran, kurikulum anggaran, dan lain-lain," ujar Nadiem Makarim yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Baca Juga: Detik-detik Petahana Bupati Halmahera Timur Meninggal Dunia Usai Daftar Pilkada

Kemendikbud mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,49 triliun yang digunakan untuk program prioritas digitalisasi sekolah pada 2021.

Program digitalisasi sekolah itu terdiri dari penguatan platform digital sebesar Rp109,85 miliar, konten pembelajaran di program TVRI sebesar Rp131 miliar, bahan belajar dan model media pendidikan digital Rp74,02 miliar serta untuk penyediaan sarana pendidikan atau peralatan TIK sebesar Rp1,175 triliun.

Sebelumnya pada awal pandemi COVID-19, Kemendikbud menggandeng platform pendidikan swasta dalam menyelenggarakan pembelajaran daring.

CEO platform pembelajaran Zenius, Sabda PS, mengatakan platform pembelajaran terbukti membantu pembelajaran siswa selama pandemi COVID-19.

Baca Juga: Salip Lionel Messi Saat Tengah Bingung Tentukan Masa Depan, Cristiano Ronaldo Jadi Pemain Termahal

"Dari survei yang dilakukan, ditemukan bahwa sebanyak 14.521 pengguna Zenius dinyatakan lulus SBMPTN dari total lebih dari 24.000 pengguna yang telah memberikan responnya. Jumlah responden dari survei ini masih akan terus meningkat setiap harinya," kata Sabda.

Hal itu menunjukkan bahwa platform pembelajaran terbukti membantu siswa belajar. Sabda menggaku bangga atas pencapaian dan respons yang diberikan para pengguna Zenius.

Sabda menyebutkan bahwa dari 713.230 peserta yang terdaftar di Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi, data internal kami mencatat bahwa setidaknya 189.000 adalah penggunanya.

Selain itu, sejak bulan April terjadi kenaikan jumlah pengguna jelang SBMPTN yang meningkat lebih dari 300 persen dibandingkan tahun lalu.

Baca Juga: KPK Panggil Wali Kota Bandung Soal Korupsi Ruang Terbuka Hijau

Para pengguna yang berhasil lulus tersebut mendapatkan kursi di 85 perguruan tinggi negeri (PTN) dan 8 politeknik negeri pilihan yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Kami senang dapat membantu perjuangan dan turut mengantarkan mereka ke perguruan tinggi yang diimpikan," ucap Sabda.

"Harapan kami, lewat pengajaran yang diterima dapat membentuk daya nalar dan dasar kemampuan berpikir kritis dan saintifik yang akan berguna bagi masa depan mereka, juga menciptakan kecintaan belajar sehingga mereka menjadi individu yang terus ingin mengembangkan dirinya," sambungnya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler