Dia menyatakan untuk membuat pelajaran perlu lah mengulas dengan cara menghilangkan feodalisme, cara membatasi, atau membatalkan pelajaran-pelajaran doktriner.
"Itu nggak usah di UN-kan itu, itu adalah karakter, kalau mau karakter jangan dikomersialisasi, mana ada karakter diperoleh dengan membeli?" ucapnya.
Dia menyebut itu sebagai hal yang sebenarnya sederhana dan hanya bisa dilaksanakan jika ada konsistensi dalam berpikir dan keteguhan dalam mengambil sikap.
Baca Juga: Datangi Kediaman JK, AHY Diberikan Wejangan dan Dukungan Moril untuk Partai Demokrat
"Jangan dikit-dikit minta maaf itu juga sikap feodal minta maaf minta maaf, belum ada argumentasi udah minta maaf," kata Rocky Gerung.
Saat ditanya bagaimana dengan mata pelajaran agama, yang sebagai ilmu tertua juga berisi doktrin di dalamnya.
Rocky Gerung menjawab bahwa jangankan mata pelajaran agama yang memang berisi doktrin, mata pelajaran lain pun kerap kali dipaksakan kepada siswa untuk dimengerti.
Padahal, dia menilai, siswa diberikan masalah agar mereka mampu berpikir mencari solusi, bukan diisi kepalanya dengan doktrin, itu yang menjadi poin hal ini.
"Jadi saya ingin terangkan di situ, lakukan sesuatu dengan konsistensi, itu baru bisa kita sebut sebagai upaya untuk menghasilkan jalan baru di dalam peta yang mampet itu, peta yang udah buntu," urai dia.