Diduga Kesal karena Kesulitan Belajar Online, Pasutri Ini Tega Habisi Nyawa Anak dan Memakamkannya

- 15 September 2020, 15:42 WIB
ILUSTRASI pembunuhan.*/PIXABAY
ILUSTRASI pembunuhan.*/PIXABAY /

 

PR Bekasi – Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) saat ini memang mendapat kendala dalam penerapan di lapangan.

Hal itu terjadi karena kemampuan masyarakat yang tidak merata menjadikan PJJ dirasa sulit, apalagi PJJ ini bagi sebagian para orang tua turut membebani diri mereka karena harus ikut terlibat dalam memantau kegiatan belajarnya.

Siapa sangka, PJJ di situasi sulit ini justru berdampak pada tewasnya satu orang bocah di Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak Banten.

Baca Juga: Tagar #RIPJKRowling Trending Twitter, Diduga Buntut dari Peluncuran Novel Terbarunya

Diduga kesal karena sang anak kesulitan saat belajar online itu membuat kedua orangtuanya tega habisi nyawa anak kandungnya.

Fakta ini terungkap saat secara tiba-tiba warga Kampung Gunung Kendeng, Desa Cipabuluh, Banten digegerkan dengan makam misterius.

Gundukan tanah yang ditemukan menurut warga saat itu masih basah, sementara warga tidak mengetahui akan adanya kuburan itu.

Baca Juga: Hadirkan Saksi Ahli dalam Sidang Penyalahgunaan Narkoba, Dokter RSKO: Dwi Sasono Bukan Pecandu!

"Sewaktu digali warga dan polisi, ternyata ada jenazah anak berpakaian lengkap, berjenis kelamin perempuan usia delapan tahun," kata Kasat Reskrim Polres Lebak AKP David Adhi Kusuma dalam keterangannya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI

Hasil keterangan polisi menyimpulkan bahwa jasad yang ditemukan merupakan korban akibat dibunuh.

Kemudian polisi juga telah mengetahui dari para saksi di area Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Gunung Kendeng, bahwa dua pekan sebelumnya telah datang orang mencurigakan yang meminjam cangkul.

Baca Juga: TNI Lakukan Patroli Udara dengan F-16, Awasi Timor Leste dan Australia

Selanjutnya, polisi menyelidiki kasus itu dan mengungkapkan keterlibatan orang tua korban terhadap kasus ini.

Diketahui lebih lanjut bahwa korban merupakan siswa dasar kelas 1 dan merupakan anak kembar dari pelaku yaitu kedua orang tua korban.

Disebutkan karena kesal terhadap anak, sang Ibu berinisial LH (26) melakukan penganiayaan kepada korban.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Zat Fosfin di Tetangga Bumi, Yakini Adanya Kehidupan Alien di Planet Venus

Akibatnya sang anak menjadi lemas hingga anak itu mengembuskan nafas terakhirnya.

Karena panik, kemudian pasutri berinisial IS (27) dan LH (26) yang bertempat tinggal di Jakarta Pusat itu memboyong jenazah dengan turut mengajak anak kembar satunya menuju kampung halamannya.

"Dibawa pakai motor, dibawa ke Cijahu, Lebak areal makam ada makam neneknya," ujar David.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x