Tidak Hanya di Islam, Berpuasa Juga Dilakukan oleh Agama-Agama Ini

- 18 Maret 2024, 12:34 WIB
Ilustrasi : berpuasa
Ilustrasi : berpuasa /Pexcel/ Monstera

PATRIOT BEKASI - Puasa dalam bulan Ramadan sering kali dianggap sebagai ciri khas umat Islam. Namun, tahukah Anda bahwa tradisi berpuasa juga ada dalam agama-agama lain?

Meskipun praktiknya berbeda-beda, tujuannya seringkali sejalan, yakni sebagai latihan spiritual dan pengembangan diri. Mari kita lihat beberapa contoh tradisi berpuasa di luar Islam:

Uposatha (Buddha)

Dalam agama Buddha, puasa dikenal sebagai Uposatha. Biasanya dilaksanakan dua kali sebulan sesuai dengan kalender lunar Buddhis. Ketika berpuasa, umat Buddha umumnya hanya diperbolehkan minum, sementara makanan dihindari.

Baca Juga: Link Kuis: Jadi Karakter Apa Kamu di Anime Boruto? Kepribadian Menentukan Siapa Kamu

Selain menahan diri dari makanan, mereka juga mematuhi delapan aturan moralitas yang dikenal sebagai Uposatha-sila.

Puasa Pra-Paskah (Kristen)

Umat Katolik menjalankan tradisi puasa pra-Paskah selama 40 hari sebelum perayaan Paskah. Terdapat dua aspek: puasa makanan dan penghindaran dari hal-hal tertentu.

Puasa mewajibkan mereka hanya makan satu kali dalam sehari, sementara penghindaran mencakup bahan makanan tertentu seperti daging atau permen.

Yom Kippur (Yahudi)

Merupakan Hari Penebusan Dosa bagi umat Yahudi. Selama 25 jam berpuasa, mereka juga menahan diri dari aktivitas seksual, mandi, dan pemakaian perhiasan. Puasa Yom Kippur bertujuan untuk introspeksi diri dan memohon pengampunan dosa.

Puasa (Konghucu)

Dalam tradisi Konghucu, terdapat konsep puasa rohani dan jasmani. Puasa rohani dilakukan melalui pengendalian perilaku dan ucapan.

Sedangkan puasa jasmani mencakup pantangan makan daging atau praktik vegetarianisme. Durasi puasa bisa bervariasi, mulai dari sehari saat Imlek, hingga bulan penuh, bahkan ada yang bersifat permanen.

Contoh-contoh ini hanya sebagian kecil dari beragam tradisi puasa dalam budaya agama-agama.

Intinya, puasa bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, melainkan juga tentang pengendalian diri, refleksi spiritual, dan peningkatan kesadaran.***

Editor: M Hafni Ali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x