Ilmuwan Klaim 2 Planet Ini Alami 'Hujan Berlian' Intens di Permukaanya

13 Januari 2022, 10:46 WIB
Ilustrasi - Ilmuwan mengklaim planet Uranus dan Neptunus akan mengalami hujan berlian secara intens, simak penjelasannya. /Pixabay/Ragobar

PR BEKASI – Uranus dan Neptunus merupakan 2 planet yang disebut memiliki 'hujan berlian'.

Pasalnya, bila biasanya hujan di Bumi menghasilkan air, justru hujan di Neptunus dan Uranus menghasilkan berlian.

Hal tersebut dikatakan oleh Seorang astrofisikawan dan profesor penelitian terkemuka, Dr Paul Sutter.

Baca Juga: Kalina Ocktaranny Usai Cerai dari Vicky Prasetyo: Sedih Pasti, tapi Gue Tidak Mau Menyesal

Dirinya percaya bahwa di bawah lapisan permukaan dua planet es, mungkin ada 'hujan berlian' yang spektakuler yang terjadi secara terus-menerus.

Hal itu lantaran molekul-molekul es yang terdapat di planet Neptunus dan Uranus.

Uranus dan Neptunus diketahui merupakan planet yang benar-benar unik dalam tata surya.

Baca Juga: 10 Wilayah di Jawa Barat yang Sudah Laksanakan Vaksin Booster, Bekasi Salah Satunya

Hal itu karena komposisi kimia kedua planet ini digambarkan sebagai raksasa es yang terdiri dari air, amonia, dan metana.

Untuk memahami dua planet ini, para ilmuwan mengambil data dari informasi minimal yang mereka miliki tentang planet-planet ini dan menggabungkannya dengan eksperimen laboratorium yang mencoba mereplikasi kondisi interior planet-planet itu.

"Pemodelan matematika membantu para astronom memahami apa yang terjadi dalam situasi tertentu berdasarkan data yang terbatas," kata Dr Sutter.

Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot 13 Januari 2022 untuk Taurus hingga Cancer: Jangan Buang-buang Waktu

“Dan melalui kombinasi pemodelan matematika dan eksperimen laboratorium itulah kami menyadari bahwa Uranus dan Neptunus mungkin memiliki apa yang disebut hujan berlian,” tambahnya.

Teori keberadaan 'hujan berlian' di Uranus dan Neptunus pertama kali diajukan sebelum misi Voyager 2 yang diluncurkan pada 1977.

Meskipun para ilmuwan saat itu hanya tahu sedikit tentang kedua planet itu, mereka menggabungkan apa yang mereka ketahui tentang konstituen planet, bersama dengan pemodelan matematika.

Baca Juga: Tragedi Ikatan Cinta 13 Januari 2022: Nyawa Dibalas Nyawa, Rendy 'Culik' Jessica hingga Buat Irvan Ketar-ketir

Mereka juga menghitung bahwa daerah terdalam dari mantel planet-planet ini kemungkinan memiliki suhu sekitar 7.000 kelvin dan tekanan 6 juta kali lipat dari atmosfer bumi.

Mereka juga menemukan bahwa lapisan terluar mantel dua planet ini agak lebih dingin dengan suhu 2.000 kelvin.

Menurut Dr Sutter, pada tekanan tinggi ini, metana dapat pecah, melepaskan karbon, yang kemudian bergabung membentuk rantai panjang yang kemudian menciptakan pola mengkristal seperti berlian.

Baca Juga: 3 Zodiak Ini Akan Kaya Mulai 14 Januari 2022: Aries Bisa Mendapatkan Kenaikan Gaji

Berlian berat kemudian jatuh melalui lapisan mantel dua planet ini sampai menjadi terlalu panas.

Pada titik ini, berlian menguap dan mengapung kembali dan mengulangi siklus hingga disebut oleh para ilmuwan sebagai 'hujan berlian'.

“Cara terbaik untuk memvalidasi ide ini adalah dengan mengirim pesawat ruang angkasa ke Uranus atau Neptunus,” kata Dr Sutter.

Baca Juga: Spoiler One Piece 1037, Zoro Akan Kalah Jika Melawan Katakuri? Ini Faktanya

“Itu tidak akan menjadi pilihan dalam waktu dekat, jadi kita harus menggunakan cara terbaik kedua, yaitu eksperimen laboratorium,” tambahnya, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Express, Kamis, 13 Januari 2022.

Eksperimen ini termasuk menembakkan laser yang kuat pada target yang kemudian akan secara singkat mereplikasi suhu dan tekanan yang ditemukan di dalam raksasa es.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler