Ungkap Penemuan Aneh, Ilmuwan di Jepang Deteksi Sinyal 'Berkedip' dari Jantung Galaksi

27 Mei 2020, 15:09 WIB
ILUSTRASI lubang hitam atau Black Hole.* /Pixabay/

PIKIRAN RAKYAT - Para ilmuwan mengungkapkan penemuan yang aneh di mana datang dari pusat galaksi Bima Sakti berupa sinyal yang sebelumnya tidak diketahui berasal dari lubang hitam supermasif di jantung galaksi.

Dalam sebuah studi baru, para ahli di Universitas Keio, Jepang menguraikan bagaimana sinyal aneh dan berulang tersebut dapat terbentuk.

"Emisi ini dapat dikaitkan dengan beberapa fenomena eksotis yang terjadi di sekitar lubang hitam supermasif," kata anggota tim Profoser Tomoharu Oka sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Sun.

Baca Juga: Akibat Jumlah Mayat Covid-19 Kian Membludak, Keluarga Alami Kesulitan untuk Mencari Jasad Korban 

Para peneliti mempelajari bacaan Sagitarius A (Sag A) pada tahun 2017 oleh Altacama Large Milimeter/submmilimeter Array (ALMA).

Mereka menemukan sinyal cahaya yang sebelumnya belum ditemukan berasal dari lubang hitam supermasif, yang empat juta kali lebih besar dari Matahari.

Semburan energi kemungkinan berasal dari daerah gas panas yang berputar-putar di sekitar Sag A yang dikenal sebagia piringan akresinya.

Namun, aktivitas tampaknya berasal dari tepi terdalam disk.

Baca Juga: Bukan Hanya Manusia, Dua Ekor Buaya Besar Terlibat Perkelahian di Lapangan Golf AS 

Tepinya dekat dengan lubang hitam, yaitu gas yang berputar dan puing-puing di sekitar dengan kecepatan cahaya.

Selama proses ini, "hot spot" acak muncul yang mana memancarkan cahaya milimeter dan submilimeter - sinyal terdeteksi oleh para ilmuwan.

Masih belum jelas apa yang menyebabkan kilatan itu terjadi, tetapi para ilmuwan berharap jawabannya dapat membantu mereka mempelajari lebih lanjut tentang aktivitas lubang hitam.

Akan tetapi para ahli akan mengalami kesulitas untuk mengetahuinya karena foto-foto Sag A hampir tidak mungkin ditangkap karena menyerap semua cahaya di sekitarnya.

Baca Juga: Saham Asia Tersandung Akibat Meningkatnya Ketegangan yang Terjadi di Hong Kong 

"Semakin cepat gerakannya, semakin sulit untuk mengambil foto objek," ucap Profesor Tomoharu Oka.

Penelitian yang dilakukan para ilmuwan di Universitas Keio di Jepang tersebut diterbitkan dalam jurnal The Astrophysical Letters.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler