Dua Aplikasi Tiongkok Resmi Dilarang Donald Trump Mulai Besok, TikTok dan Jutaan Warga AS Protes

19 September 2020, 16:10 WIB
Presiden Donald Trump melarang penggunaan layanan TikTok dan WeChat di Amerika Serikat. /Reuters

PR BEKASI - Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah mengumumkan pada Jumat, 18 September 2020, bahwa mereka akan melarang layanan aplikasi dari Tiongkok, TikTok dan WeChat dari toko aplikasi seluler mulai Minggu, 20 September 2020.

Pejabat administrasi menyebut, larangan itu diperlukan untuk melindungi keamanan nasional dan mencegah Tiongkok mengeksploitasi aplikasi untuk mengumpulkan data pengguna atau menyebarkan propaganda.

TikTok dan perusahaan induk ByteDance Ltd meminta pengadilan Amerika Serikat melarangan Donald Trump dan jajarannya untuk memblokir aplikasi berbagi video singkat tersebut.

Baca Juga: Soal Wacana Adanya Kurikulum Baru, FSGI: Sepertinya Nadiem Makarim Belum Memahami Kurikulum 2013 

TikTok dan ByteDance, menurut laporan Bloomberg, telah memasukkan berkas ke pengadilan federal di Washington untu

Tindakan tersebut juga menuai kritik dengan cepat dari para pembela Amandemen Pertama seperti American Civil Liberties Union dan bahkan dari saingan TikTok, yakni Instagram.

Langkah tersebut juga dinilai akan membuat hubungan AS dengan Tiongkok semakin memburuk.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Washington Post, beberapa Pejabat Pemerintahan juga mengatakan bahwa mereka tidak dapat menemukan contoh masa lalu dari pemerintah AS yang melarang teknologi informasi berkembang di negaranya.

Baca Juga: Masyarakat Harus Hati-hati, Tiga Mekanisme Ini Paling Rawan Tularkan Covid-19 

Diketahui, TikTok telah berkembang pesat di AS dengan memiliki sekitar 100 juta pengguna setiap tiga bulan.

Sedangkan WeChat memiliki sekitar 3,3 juta pengguna aktif bulanan di AS per Agustus 2020.

Larangan tersebut menyebabkan banyak warga yang terburu-buru mengunduh aplikasi WeChat maupun TikTok pada Jumat, 19 September 2020.

Sehingga aplikasi WeChat naik ke nomor 100 pada Jumat sore di antara aplikasi iPhone gratis di App Store ataupun Apple AS.

Karena meskipun nantinya dilarang, para pengguna yang sudah memiliki aplikasi tersebut masih dapat menggunakannya.

Baca Juga: Hadiri Perayaan Hari Pemuda Nasional Pertama, BTS Berikan Hadiah Istimewa untuk Pemuda di Masa Depan 

Namun, mereka tidak akan mendapatkan pembaharuan lagi dari pihak aplikasi, baik pembaruan perangkat lunak ataupun tambahan keamanan.

Larangan aplikasi TikTok dan WeChat datang hanya beberapa minggu sebelum pemilihan presiden AS, ketika Tiongkok sering menjadi sasaran bagi Presiden Donald Trump dan juga kandidat Demokrat Joe Biden dalam melakukan debat. Mereka seringkali berdebat tentang pandemi Covid-19 hingga teknologi dan juga sektor perdagangan.

Langkah ini juga diambil AS untuk melawan Tiongkok di berbagai bidang dan itu mungkin merupakan tanda paling jelas bahwa AS akan mulai melepaskan hubungan selama beberapa dekade dengan Tiongkok.

"Tindakan hari ini sekali lagi membuktikan bahwa Presiden Trump akan melakukan segala daya untuk menjamin keamanan nasional kita dan melindungi warga Amerika dari ancaman Partai Komunis Tiongkok," kata Menteri Perdagangan Wilbur Ross dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Simpang Siur Kurikulum Baru, Kemendikbud: Pelajaran Sejarah Akan Tetap Ada di Setiap Generasi 

"Atas arahan Presiden, kami telah mengambil tindakan signifikan untuk memerangi pengumpulan data pribadi warga AS yang berbahaya oleh Tiongkok, sambil mempromosikan nilai-nilai nasional kami, norma berbasis aturan yang demokratis, penegakan hukum, dan peraturan AS yang agresif," lanjut Wilbur Ross.

Larangan WeChat juga tampaknya tidak dapat diubah, karena seorang Pejabat Administrasi mengatakan, AS dapat membatalkan larangan TikTok, jika pemilik perusahaan yang berbasis di Tiongkok ByteDance berhasil mencapai kesepakatan dalam negosiasi yang sedang berlangsung dengan AS.

Saat ini, AS ingin membeli aplikasi TikTok dan mengalihkan beberapa kendali aplikasi tersebut ke perusahaan milik AS.

Baca Juga: Wafat di Usia 87 Tahun, Ratusan Orang Beri Penghormatan Terakhir untuk Hakim Agung RGB 

Meski mendapat kritikan dari sejumlah pihak, Presiden AS Donald Trump berkata bahwa dia tengah mengamankan AS dari Tiongkok.

“Mungkin kami dapat membuat banyak orang bahagia, tetapi kami harus memiliki keamanan yang dibutuhkan. Kami harus memiliki keamanan total dari Tiongkok," kata Donald Trump, Jumat, 18 September 2020.

Setelah tengah malam nanti, siapa pun yang mencoba mengunduh aplikasi TikTok ataupun WeChat dari Apps Store, Apple Store ataupum toko aplikasi Google di Amerika Serikat, mereka tidak akan dapat melakukannya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: The Washington Post

Tags

Terkini

Terpopuler