Investasi Berbuah Manis, Korea Selatan Kini Gunakan AI Berbasis 5G untuk Deteksi Pasien Covid-19

- 26 Desember 2020, 13:01 WIB
Ilustrasi penggunaan AI berbasis 5G di Korea Selatan.
Ilustrasi penggunaan AI berbasis 5G di Korea Selatan. /Mohamed Hassan/PIXABAY

PR BEKASI - Pemerintah Korea Selatan (korsel) mengatakan telah memperkenalkan teknologi mobile edge computing (MEC) di Bandara Internasional Incheon.

MEC dibuat untuk mengoperasikan sistem kecerdasan buatan (AI) yang dapat menyaring pasien berpotensi Covid-19 sebagai langkah untuk meningkatkan tindakan pencegahan terhadap pandemi.

Kementerian Sains dan TIK Korea Selatan, mengatakan sistem tersebut akan memeriksa penumpang tanpa masker atau dengan gejala Covid-19.

Baca Juga: Indonesia Tak Berniat Normalisasi dengan Israel, Guru Besar UI Jelaskan 3 Alasannya

Sistem dapat melihat suhu tinggi di ruang kedatangan dan keberangkatan. Selain itu, sistem dapat mengirimkan robot otonom untuk melakukan disinfeksi.

Kementerian mengatakan bahwa sistem tersebut juga menggabungkan teknologi MEC, yang meminimalkan latensi dengan mengirimkan data ke pusat data skala kecil terdekat, bukan pusat data terpusat.

Operator telekomunikasi terbesar di Korea Selatan, SK Telecom, telah memasang stasiun basis 5G (mmWave) di bandara untuk mengoperasikan layanan tersebut, yang juga akan menggunakan chip AI baru dari perusahaan tersebut, SAPEON X220.

Baca Juga: Ketua Majelis Mujahidin Sebut Jokowi Biarkan Indonesia Tetap Onar, Habib Husin: Mohon Atensi Polri

Kementerian TIK Korea Selatan mengatakan akan mendukung lebih banyak layanan 5G berbasis MEC, dengan menggelontorkan dana 120 miliar won untuk proyek-proyek yang menggunakan teknologi tersebut hingga 2022.

Sementara pengguna 5G telah mencapai sekitar 10 juta di Korea Selatan, sejak komersialisasi jaringan generasi terbaru itu pada April tahun lalu, negara tersebut sedang dalam tahap awal meluncurkan layanan mmWave 5G yang memanfaatkan sepenuhnya kecepatan tinggi dan latensi rendah.

Operator saingan SK Telecom, LG Uplus, saat ini sedang menguji mmWave 5G di Institut Teknologi Nasional Kumoh di Gumi, sekitar 200 kilometer selatan Seoul.

Baca Juga: Fiersa Besari Ungkap Kondisi sang Istri yang Positif Covid-19 Saat Hamil: Sedih Harus Pisah Rumah

Diketahui Korea Selatan telah melirik layanan nirkabel generasi 5 atau teknologi 5G sejak tahun 2014 lalu.

Kala itu pemerintah berinvestasi 1,6 triliun won (Rp18 triliun kurs tahun 2014) untuk membangun layanan 5G di negara Gingseng tersebut.

Uniknya, pemerintah Korea Selatan memang memproyeksikan bahwa 5g memang dapat dipergunakan pada tahun 2020.

Baca Juga: Tabrak Pemotor hingga Tewas, Polres Jaksel Amankan Satu Anggota Polisi Berpangkat Iptu

Kementerian Sains Korea Selatan mengatakan akan menerapkan teknologi yang 1.000 kali lebih cepat dari layanan 4G yang saat ini berlaku, dalam enam tahun ke depan.

"Kami telah membantu mendorong pertumbuhan nasional dengan layanan 2G pada 1990-an, 3G pada 2000-an dan 4G sekitar 2010. Kini tiba waktunya untuk mengambil langkah penjajakan guna mengembangkan 5G," kata kementerian seperti dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Bussines Insider, Sabtu, 26 Desember 2020.

"Negara-negara Eropa, China dan AS tengah melakukan upaya-upaya agresif dalam mengembangkan teknologi 5G...dan kami yakin akan ada kompetisi sengit di pasar ini pada beberapa tahun," sambung kementerian itu.

Baca Juga: Bansos Covid-19 2021 Tak Lagi Tunai, Pastikan Nama Anda Ada di https://dtks.kemensos.go.id/

Menurut satu peta jalan, layanan uji coba 5G dioperasikan tahun 2017, sedangkan layanan komersial penuh pada Desember 2020.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Bussines Insider


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x