Dipaksa Setuju dengan Kebijakan Privasi Baru WhatsApp, Pengguna Tidak Punya Pilihan?

- 18 Mei 2021, 06:16 WIB
SAFEnet mengkritik kebijakan privasi WhatsApp, usai berikan pengumuman melalui notifikasi bagi pengguna wajib baikan data dengan Facebook.
SAFEnet mengkritik kebijakan privasi WhatsApp, usai berikan pengumuman melalui notifikasi bagi pengguna wajib baikan data dengan Facebook. /PIXABAY/antonbe


PR BEKASI – Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet) memberikan kritik terhadap kebijakan privasi baru yang mulai diterapkan oleh WhatsApp.

Seperti diketahui, WhatsApp telah mulai memberlakukan kebijakan privasi baru pada Sabtu, 15 Mei 2021 lalu.

WhatsApp sendiri membuat kabar mengejutkan pada 8 Februari 2021 lalu dengan memberikan pengumuman melalui notifikasi bagi pengguna bahwa mereka wajib membagikan data mereka dengan Facebook.

Pada pemberitahuan tersebut, tidak terdapat pilihan lain bagi pengguna selain setuju dan jika tidak setuju, akun pengguna tersebut akan dihapus.

Baca Juga: Kebijakan Baru WhatsApp, Telegram Terang-Terangan Sindir Lewat Meme

Publik sampai Pemerintah dari berbagai negara banyak yang mengkritik langkah dari Whatsapp tersebut, yang dianggap mereka tidak menghargai hak-hak privasi penggunanya. Banyaknya kritik yang dilancarkan membuat WhatsApp memundurkan kebijakan tersebut sampai 15 Mei 2021.

SAFEnet lalu mengatakan bahwa cara komunikasi yang berbeda menjadi senjata WhatsApp agar kebijakan privasi baru tersebut berjalan dengan mulus.

WhatsApp membuat seolah tidak memaksakan jika pengguna tidak setuju dan juga tidak akan menghapus akun pengguna, tapi menurut SAFEnet sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com, yang sebenarnya terjadi adalah:

- Akan ada pembatasan pemakaian bagi pengguna yang tidak menyetujui pembaruan kebijakan privasi

Halaman:

Editor: Rinrin Rindawati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah