Para Ilmuwan Berhasil Temukan Ledakan Maha Besar Alam Semesta Sejak Terjadinya Big Bang

- 1 Maret 2020, 12:43 WIB
Para ilmuwan mengamati ledakan di kluster Galaksi Ophiuchus
Para ilmuwan mengamati ledakan di kluster Galaksi Ophiuchus /Sky News

PIKIRAN RAKYAT - Ledakan terbesar di alam semesta sejak Big Bang telah ditemukan oleh para astronom.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Sky News, pada Minggu, 1 Maret 2020 para ilmuwan mengatakan ledakan tersebut melepaskan lima kali lebih banyak daripada yang disaksikan sebelumnya dan meninggalkan penyok raksasa di gugusan galaksi.

Profesor Melanie Johnston-Hollitt, dari International Center for Radio Astronomy Research mengatakan bahwa ledakan yang ditemukan merupakan yang paling energik.

Baca Juga: Simak Wawancara Janda Perang Afganistan yang Nyatakan AS Lakukan Perjanjian dengan Iblis

"Ini adalah ledakan paling energik yang kita lihat sejak Big Bang," ujar Hollitt.

"Kami telah melihat ledakan di pusat galaksi sebelumnya, tetapi yang ini benar-benar sangat besar," katanya.

"Tapi itu terjadi sangat lambat - seperti ledakan dalam gerakan lambat yang terjadi selama ratusan juta tahun," jelasnya.

Baca Juga: NASA Tunjukkan Gambar Hasil Isolasi Virus Corona: Telah Bersihkan Polusi Udara di Tiongkok

Prof Johnston-Hollitt mengatakan ledakan itu terjadi antara 240 juta dan 400 juta tahun yang lalu.

Ledakan itu begitu dahsyat hingga membuat lubang di plasma cluster - gas super panas yang mengelilingi lubang black hole.

Kemudian Dr Simona Giacintucci dari Naval Research Laboratory di Amerika, yang memimpin penelitian itu, mengatakan dalam beberapa hal bahwa ledakan itu mirip dengan letusan Gunung St Helens tahun 1980, yang merobek bagian atas gunung.

Baca Juga: Real Madrid vs Barcelona, Pasukan Zinedine Zidane Incar Kemenangan demi Geser Sang Rival di Puncak Klasemen

"Perbedaanya adalah Anda bisa memasukkan 15 galaksi Bima Sakti secara berurutan ke dalam kawah, letusan ini menghantam gas panas gugus itu," terang Giacintucci.

Profesor Johnston-Hollitt mengatakan, para ilmuwan awalnya menolak bahwa lubang itu bisa disebabkan oleh ledakan energi karena itu akan terlalu besar.

"Orang-orang skeptis karena besarnya ledakan," ungkapnya.

Baca Juga: Juventus Harus Turun dari Puncak Klasemen Setelah Lazio Tekuk Bologna, Tertolong VAR dalam Lanjutan Serie A

"Tapi memang begitu. Alam semesta adalah tempat yang aneh," tambahnya.

Para astronom baru menyadari apa yang terjadi ketika mereka melihat gugusan galaksi Ophiuchus dengan empat teleskop radio, termasuk Murchison Widefield Array (MWA) di Australia Barat dan Teleskop Giant Metrewave Radio Telescope (GMRT) di India.

Profesor Johnston-Hollitt mengatakan temuan itu kemungkinan yang pertama.

Baca Juga: Dubes RI untuk Korea: Seluruh WNI Dipastikan Sehat dan Aman

"Kami membuat penemuan ini dengan fase pertama MWA, ketika teleskop memiliki 2048 antena mengarah ke langit," lanjutnya.

"Aku pikir itu sangat menarik," tutupnya.

Penemuan ini dipublikasikan dalam Astrophysical Journal.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Sky News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x