Data Pengguna Diduga Bocor, ShopBack dan RedDoorz Kirim Surat Elektronik ke Pelanggan

- 27 September 2020, 20:11 WIB
Ilustrasi data pribadi.
Ilustrasi data pribadi. /PIXABAY/

 

PR BEKASI – Setelah mengumumkan insiden yang melibatkan akses tidak sah ke data pribadi pelanggan, otoritas Singapura dilaporkan sedang menyelidiki pelanggaran kebocoran data pada ShopBack.

Mengutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, menurut laporan Straits Times pada Minggu, 27 September 2020, dilaporkan bahwa Juru Bicara Komisi Perlindungan Data Pribadi Singapura mengungkapkan telah diberitahu mengenai insinden tersebut.

“Investigasi sedang berlangsung,” ucapnya.

Baca Juga: Buat Kagum, Paramedis Ini Rela Gendong Mayat di Punggung dan Membawanya ke Pemakaman dengan Motor

Kemudian dalam surat elektronik kepada pelanggan, ShopBack telah mengakui insiden tersebut.

“Beberapa hari yang lalu, kami menyadari ada kejadian yang melibatkan terjadinya akses tidak sah pada sistem kami,” tulis ShopBack dalam surat tersebut.

“Segera setelah mengetahui insiden ini, kami segera melakukan tindakan pengamanan dan akses tidak sah tersebut kami hapus,” tulisnya melanjutkan.

Baca Juga: Berebut Wilayah Sengketa, Militer Armenia dan Azerbaijan Saling Baku Hantam di Nagorno-Karabakh

ShopBack pun menegaskan bahwa cashback dan kata sandi pengguna tetap aman dan terenkripsi.

“Saat ini, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa terdapat informasi yang disalahgunakan, meskipun kemungkinan itu tetap ada,” kata pihak ShopBack.

Aplikasi tersebut pun mengimbau para pengguna untuk tidak menggunakan kata sandi yang sama dengan yang digunakan di aplikasi lainnya.

Baca Juga: Mantan Anggota Tim Mawar Masuk Kemenhan, KontraS: Bukti Pemerintah Abai terhadap Isu Pelanggaran HAM

Sementara itu, RedDoorz juga mengirimkan surat elektronik serupa kepada pelanggannya.

Jaringan penginapan budget online tersebut mengakui adanya akses tidak sah masuk dalam sistemnya yang melibatkan data pengguna pelanggan pada awal September lalu.

“Kami meyakini bahwa data telah disusupi. Jenis pelanggaran data, termasuk nama pelanggan, email, nomor telepon, alamat, dan rincian pemesanan,” tulis RedDoorz.

Baca Juga: Diklaim Ampuh Sembuhkan Pasien Covid-19, Berikut 5 Rekomendasi Obat untuk Lawan Virus Corona

Meski begitu, RedDoorz mengatakan bahwa data yang terkait informasi keuangan pengguna, seperti kartu kredit dan kata sandi masih aman.

Perusahaan tersebut juga mengatakan telah mengambil langkah untuk menginvestigasi sekaligus melakukan evaluasi pada sistem IT.

RedDoorz pun memastikan akun kata sandi terenkripsi. Namun, perusahaan menyarankan agar para pelanggan tidak menggunakan kata sandi yang sama pada platform digital lainnya, serta mengganti kata sandi jika dirasa perlu sebagai tindakan pencegahan.

Baca Juga: Vanuatu Sentil Indonesia Soal HAM di Papua dalam Sidang PBB, Diplomat RI: Terus Terang Saya Bingung

Namun, RedDoorz membagikan informasi yang lebih lanjut mengenai pasar mana saja yang terdampak insiden tersebut.

“Kami juga siap untuk mengambil tindakan sesuai dengan peraturan privasi data di masing-masing negara kami, jika terjadi pelanggaran,” tutur RedDoorz melalui surat elektronik pelanggan.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x