Berharap Miliki Kualitas Hubungan Lebih Sehat, Abaikan 8 Faktor Perusak Hubungan Ini

19 September 2020, 20:22 WIB
Ilustrasi pasangan./UNSPLASH/Timo Stern /


PR BEKASI - Bagi sebagian orang, konflik dalam suatu hubungan percintaan justru dianggap sebagai bumbu yang menambah semakin harmonisnya pasangan.

Meski begitu, kerap kali pasangan menemukan jalan buntu ketika konflik hubungan tersebut terjadi. Sebab, tidak adanya antisipasi dari datangnya faktor yang membuat hubungan menjadi renggang.

Sebab itu, seseorang perlu belajar untuk mengetahui dan menghindari faktor-faktor perusak hubungan.

Baca Juga: Sayangkan Jika Konser Musik di Kampanye Pilkada Dibolehkan, Cita Citata Pilih Tolak Tawaran Manggung

Mengutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Healtline, berikut tanda-tanda hubungan yang tidak sehat.

Mencoba mengontrol pasangan

Terkadang, dalam suatu hubungan ditemukan suatu hal yang terasa tidak menyenangkan, mungkin seperti sikap atau cara pandang yang berbeda dan sulit diterima pasangan lainnya.

Memilih untuk mendiamkan bukanlah pilihan yang bijak, sebab akan semakin memperburuk rasa tidak suka, bahkan bisa berubah menjadi rasa benci.

Baca Juga: Bandara Banyuwangi Jadi Bandara Domestik, Khofifah Minta Calon Haji dan Umrah Dikelompokkan Ulang

Karena itu, Anda perlu untuk mengungkapkan perasaan yang jujur terhadap pasangan sebagai pertimbangan untuk perubahan yang lebih baik.

Meski begitu, memaksakan keinginan untuk pasangan harus melakukan ini dan itu dengan maksud berusaha mengendalikan tidak baik dalam hubungan.

Yang harus dilakukan hanya memberikan pandangan dan membiarkan mereka untuk mempertimbangkan kembali agar berubah.

Baca Juga: Terima 800.000 Peserta, Segera Daftar Kartu Prakerja Gelombang 9 di www.prakerja.go.id

Tidak menghormati batasan

Walaupun memiliki status berpasangan, bukan berarti Anda bisa seenaknya masuk ke dalam kehidupan pribadi pasangan.

Sebagai individu yang unik, setiap orang memiliki hal - hal yang rahasia yang tidak bisa dimasuki oleh siapapun kecuali dirinya ataupun orang tertentu.

Karena itu, saling menghormati kebutuhan pasangan dalam hal privasinya adalah langkah bijak agar hubungan dapat terus berjalan harmonis.

Baca Juga: Harus Ikuti Aturan BPJS Kesehatan, Faskes Harus Tetap Jaga Kontak dengan Peserta Meski Pandemi

Jarang menghabiskan banyak waktu bersama

Terkadang, rutinitas atau hal yang tidak bisa dihindari membuat pertemuan pada pasangan untuk menghabiskan waktu bersama menjadi tertunda.

Ditambah lagi dengan tidak adanya alasan atau keterangan terhadap pasangan dan lamanya waktu tidak bersama akan berdampak terhadap renggangnya suatu hubungan.

Sebab itu, perlu menjadi perhatian serius untuk mencari ide dan kerelaan untuk meluangkan waktu, seperti paling tidak menyapa melalui telepon atau melakukan pertemuan walaupun sebentar.

Baca Juga: Prediksi dan Link Live Streaming Mola TV Man United vs Crystal Palace Hari Ini, Sabtu 19 September

Hubungan terasa tidak setara

Sebagai pasangan, Anda harus saling menyeimbangkan kebutuhan finansial, komunikasi, hingga kasih sayang.

Sebab, jika salah satu pasangan mengalami ketimpangan akan berakibat pada hubungan yang tidak setara.

Masa-masa ketimpangan bisa terjadi dari waktu ke waktu. Salah satu dari Anda mungkin kehilangan penghasilan untuk sementara, memiliki waktu lebih sibuk, atau merasa sulit memberi kasih sayang karena sedang mengalami tekanan.

Baca Juga: 8 Tips Sederhana yang Ampuh Perpanjang Hubungan Percintaan Bersama Pasangan

Sebab itu, Anda perlu membicarakan kepada pasangan perihal kondisi dan tidak malu untuk meminta dibantu atau paling tidak memberi pengertian agar hubungan Anda tidak semakin buruk karena keadaan yang sulit.

Berbicara Kasar

Menegur pasangan ketika membuat Anda khawatir sebetulnya tidak masalah. Namun dalam hubungan yang sehat, setiap pasangan harus berhati-hati terhadap ucapan yang memiliki kemungkinan dapat menyakiti perasaan.

Terutama seperti mengejek tentang pilihan pribadi pasangan, seperti makanan, pakaian, atau atau bahkan mengungkit kebiasaan buruk.

Pasalnya, hal itu dapat membuat pasangan menjadi malu dan sakit hati, apalagi jika dilakukan di depan umum.

Baca Juga: Antisipasi Peningkatan Klaster Keluarga, Khofifah Indar Parawansa Tambah RS Darurat di Malang

Tidak didengarkan ketika berbicara

Bukan hanya dalam hubungan berpasangan, dalam kehidupan umum pun mendengarkan orang lain adalah suatu hal yang wajib ketika mereka berbicara. Karena, tidak mendengarkan akan dianggap sebagai tindakan tidak menghargai.

Begitupun dalam pasangan, mendengarkan tidak hanya soal Anda diam memperhatikan saat pasangan berbicara, Anda juga harus melakukan perubahan atau sikap jika memang itu diperlukan oleh pasangan ketika mereka meminta perubahan untuk dilakukan.

Takut mengatakan tidak

Hubungan tidak selalu berbicara iya, sebab dalam praktiknya ditemukan sikap atau pandangan yang berbeda. Disaat itu perlu untuk berani mengatakan tidak jika memang dirasa tidak berkenan.

Baca Juga: Arief Budiman Positif Covid-19, DPR: Pilkada Serentak Tetap Akan Dilakukan, Karena Itu Amanat UU

Karena, jika tidak berani mengatakan tidak terhadap keputusan atau pandangan, maka menjalankankannya akan menjadi beban dan merusak hubungan secara perlahan.

Tidak mau mencari solusi

Tidak mau mencari solusi dari setiap pertengkaran yang ada akan berdampak buruk dalam suatu hubungan. Sebab itu diperlukan diskusi satu sama lain dengan dengan niat untuk menyelesaikan masalah dan tidak membesarkan ego masing - masing dengan merasa benar sendiri.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: healthline

Tags

Terkini

Terpopuler