Ramaikan Perhelatan ISEF 2020, Desainer Lokal Kreasikan Kain Tradisional Jadi Fesyen Berkelanjutan

1 November 2020, 18:22 WIB
ISEF 2020. /Antara/

PR BEKASI - Festival Ekonomi Syariah Indonesia VII tetap digelar di tengah pandemi Covid-19.

Meskipun untuk pertama kalinya digelar secara virtual, tapi tidak menyurutkan kreativitas dari desainer lokal.

Dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara pada Minggu, 1 November 2020, konsep fesyen berkelanjutan atau yang lebih akrab dengan sebutan sustainable fashion menjadi sebuah tren yang mulai diperkenalkan dan digemari selama kurang lebih setahun terakhir.

Manajer Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia (BI) Aulia Fitria mengungkapkan bahwa tren ini juga berlaku untuk desainer lokal yang ingin menyulap kain tradisional atau wastra Nusantara menjadi produk dan busana modis yang mengusung konsep tersebut.

Baca Juga: Kondisi Prancis Mencekam, Pendeta dari Gereja Ortodoks Yunani Ditembak Orang Tidak Dikenal 

"Tren ini, dengan ISEF 2020 yang bertemakan 'Sustainable Fashion, Sustainable Lifestyle', diharapkan mampu mendorong kreativitas desainer dan pembuat busana untuk mengolah kain wastra menjadi busana fashionable yang tahan lama," kata Aulia dalam Virtual Fashion Show, Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2020.

Diketahui bahwa fesyen berkelanjutan sendiri merupakan praktik dalam fesyen yang mengedepankan nilai-nilai dari berbagai pihak yang terlibat di dalamnya, khususnya lingkungan dan kemanusiaan.

Selain mendorong kreativitas, lanjutnya, adaptasi, dan pengenalan konsep fesyen berkelanjutan secara lebih luas, seperti di sektor busana muslim, diharapkan mampu menggairahkan ekonomi Indonesia.

"Sustainable fashion juga dapat mendorong pelaku usaha untuk menentukan target pasar dan keunggulan kuat, inovatif, memasuki pasar yang lebih tinggi, karena permintaan untuk produk (fesyen) ramah lingkungan juga semakin tinggi," kata Aulia.

Baca Juga: Hadirkan Musisi Ternama di Virtual Prambanan Jazz 2020, Wishnutama Beri Apresiasi 

"Ini akan melibatkan ekosistem mode, produsen, distributor, untuk mendorong sistem penjualan yang terbuka," kata Aulia menambahkan.

Sementara, BI sendiri terlibat di ISEF yang merupakan ajang tahunan ekonomi dan keuangan syariah terbesar di Indonesia.

Penyelenggaraan ISEF yang telah memasuki tahun ketujuh ditujukan sebagai upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional guna mendorong pemulihan ekonomi nasional.

Sementara, ISEF bertujuan mendorong pengembangan ekosistem halal value chain, dengan fesyen muslim merupakan salah satu sektor prioritas di dalamnya.

Baca Juga: Mandirikan Penyandang Disabilitas Lewat Terapi Seni, Kemensos 'Ubah' Balai Rehabilitasi Miliknya 

Acara yang diinisiasi oleh Bank Indonesia bersama dengan Indonesian Fashion Chamber (IFC) dan Indonesia Halal Lifestyle Centre (IHLC) itu menghadirkan 720 look karya 164 desainer/brand dalam 12 sesi fashion show virtual.

Pada Sabtu, 31 Oktober 2020 mulai pukul 16.00 WIB, penyelenggaraan fashion show ISEF 2020 sebagai hari terakhir juga tayang secara virtual melalui kanal YouTube dan sejumlah media sosial resmi ISEF seperti Facebook dan Instagram.

Pada hari ketiga perhelatan ini, koleksi yang ditampilkan adalah konsep sustainable fashion dan mengacu pada Trend Forecasting 2021/2022 dengan tema “The New Beginning” tentang perubahan pola hidup menghadapi era baru.

Sejumlah koleksi menampilkan padu-padan menarik dari kain wastra Nusantara seperti batik hingga tenun Bali yang bergaya modern namun elegan, hingga dipadukan dengan aksesori lokal serta masker wajah yang modis.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler