PR BEKASI – Beredar narasi di media sosial yang mengeklaim bahwa Presiden Jokowi beri sinyal kepada Menteri Sosial Tri Rismaharini untuk gantikan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Narasi tersebut merupakan judul sebuah tautan video YouTube yang dibagikan kembali di Facebook oleh akun bernama Lilikarwati.
Unggahan yang dibagikan ke grup Facebook bernama Indonesia Bersuara itu telah mendapat banyak komentar dari warganet.
Baca Juga: SIM Keliling Kota Bekasi Februari 2021, Simak Jadwal, Lokasi, Persyaratan hingga Biayanya
Sementara itu, video YouTube yang disebarkan, telah ditonton lebih dari 300 ribu kali.
Namun setelah dilakukan penelusuran fakta yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Turn Back Hoax Mafindo, Rabu, 3 Februari 2021, klaim bahwa Jokowi beri sinyal kepada Risma untuk gantikan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta adalah klaim keliru atau hoaks.
Faktanya, dalam video tersebut, tidak ditemukan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) perihal pergantian gubernur DKI.
Baca Juga: Dikatakan Tak Akan Jadi Menteri oleh Kader Partai Demokrat, YLH: Tak Usah Banyak Bicara
Video tersebut berisi potongan-potongan video dari Jokowi, Risma, dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri, yang disusun untuk menampilkan kesan bahwa mereka memberi pernyataan terkait penunjukkan Risma sebagai gubernur DKI pengganti.
Padahal video-video tersebut berasal dari keadaan yang berbeda-beda.
Risma sendiri memang digadang-gadang akan menjadi penantang Anies Baswedan di pilkada DKI Jakarta tahun 2022.
Baca Juga: Haikal Hassan Sebut WA-nya Diblokir, Husin Shihab: Ini Fitnah, Justru Dia yang Blokir Twitter Saya
Namun, hal tersebut masih berupa dugaan dan masih menjadi rahasia partai.
Perihal kekuasaan Jokowi untuk memberhentikan Gubernur pun tidak sembarangan. Presiden dapat memberhentikan gubernur jika ada usulan dari DPRD kepada Menteri.
Usulan tersebut kemudian disampaikan oleh Menteri kepada Presiden untuk dilakukan pertimbangan.
Sampai saat ini, belum ada berita apapun yang menyatakan bahwa DPRD DKI Jakarta mengajukan usul pemberhentian Gubernur DKI Jakarta aktif, Anies Baswedan.
Dengan demikian, klaim bahwa Jokowi beri sinyal kepada Risma untuk gantikan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta adalah hoaks dan dapat dikategorikan sebagai konten yang menyesatkan.
Konten yang menyesatkan adalah penggunaan informasi yang sesat untuk membingkai sebuah isu atau individu.***